Puncak acara REAF 2019 dimulai sekira pukul 20.00 WIB berbagai penampilan seni ditampilkan pada acara tersebut mulai dari tarian, teater, puisi dan musik. Acara yang diselenggarakan secara swadaya ini selain diikuti oleh pegiat seni budaya dari Subang juga diikuti oleh pegiat seni budaya dari Karawang dan Sumedang, diantaranya Lises Cutra Resmi UNWIM Sumedang, Kotret Teater Pantura, Malika Teater, Teater Bengkel 79, Lorong Teater dan SAPMA Pemuda Pancasila.
Kepala Seksi Cagar Budaya dan Kepurbakalaan Disdikbud Kabupaten Subang Rudi N Taufik yang menghadiri acara tersebut dalam sambutanya berharap agar acara ini bisa bisa menjadi pembuka bagi generasi muda untuk lebih mencintai seni budaya dan lingkungannya.
“Lingkungan dan budaya ini sangat erat kaitannya. Lingkungan atau alam ini bisa rusak karena budayanya juga tak dipelihara, karena rusaknya semesta alam akibat rusaknya pribadi manusianya,” ungkapnya.
Pegiat seni sekaligus panitia penyelenggara REAF 2019, Asep Kusmana, mengatakan REAF adalah ruang dialog budaya dan lingkungan untuk bersama merefleksikan sekaligus mengaktualisasikan kepedulian terhadap lingkungan Subang khususnya
“REAF ini terwujud karena kegelisahan yang sama para pegiat seni budaya, pegiat lingkungan dan kita sebagai warga Subang melihat kondisi lingkungan Subang saat ini,” ungkapnya.
Menurut Asep Kusmana, REAF 2019 ini hanyalah tahap Mitembeyan atau hanya sebuah tahap awal saja.
“Tahun depan akan digelar REAF selanjutnya, tentunya akan lebih besar dari ini,” katanya.(Ahy)
Leave a Reply