Press ESC to close

Syukuran Waluya Green Canyon, Tarif Ratusan Perahu Digratiskan

  • October 4, 2018

DEJABAR.ID, PANGANDARAN – Berbagai cara dilakukan banyak orang dalam menyampaikan rasa syukur atas rejeki yang diterimanya. Salah satunya yang dilakukan oleh para pengusaha Perahu di Objek wisata Green Canyon di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang menggelar syukuran ‘Waluya’ atau  ‘Walungan nu Mawa Kaya’, Kamis (4/10 /2018 ). Dalam acara tersebut, ratusan armada perahu digratiskan tarifnya untuk wisatawan dan warga setempat.
Dari pantauan Dejabar.id, Syukuran Waluya di isi dengan doa bersama, potong tumpeng dan juga pawai perahu yang sudah dihias berbagai rupa sebagai daya tarik. Kegiatan tersebut juga dimeriahkan oleh ratusan wisatawan dan warga setempat ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Ketua Kompepar Objek Wisata Green Canyon Baban Machin mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur kami kepada Allah SWT atas anugerah alam yang ada di  Green Canyon.
“Dampak dari objek wisata Green Canyon banyak warga, khususnya pelaku usaha perahu pesiar yang terangkat taraf hidupnya. Sebagai rasa syukur kami juga menghimbau kepada semua kompenen wisata turut menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan serta kenyamanan,” ujarnya kepada Dejabar.id di sela-sela acara.
Menjaga keseimbangan lingkungan hidup, kata Baban,  harus jadi perhatian semua pihak khususnya para pelaku usaha yang ada di Green Canyon.
“Saya juga mengingatkan akan pentingnya memperhatikan dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup, Salah satunya membuang sampah pada tempatnya, agar keberlangsungan wisata Green Canyon tetap terjaga,”harapnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Uus Nugraha mengaku, sangat terhibur dengan adanya parade perahu Green Canyon yang terlihat.
“Kebetulan air di Green Canyon sekarang sedang jernih sehingga menambah indahnya pesta syukuran nelayan atau yang lebih dominan disebut syukuran Waluya,” paparnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran,  Undang Sohbarudin, berkesempatan membuka acara syukuran Waluya sekaligus ditandai dengan pemotongan tumpeng.
Dalam sambutannya dia berpesan bahwa warga harus mengubah paradigma. Sebelumnya sungai di belakangi rumah, namun karena sekarang sungai sudah menjadi objek wisata maka beranda depan rumah sebaiknya menghadap sungai.
“Dengan beranda depan menghadap ke sungai diharapkan tidak membuang limbah ke sungai,”singkatnya. (dry).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *