dejabar.id – Satu rumah tua masih berdiri di area Apartemen Thamrin Executive Residence, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat. Rumah tersebut berada di belakang apartemen. Rumah itu milik Ibu Lies.
Jika dilihat sekilas, posisi rmah lebih rendah dibanding jalan dan di kelilingi tembok yang berisi tanaman-tanaman hijau. Jadi, hanya genting yang terlihat. Lantaran posisi rumah lebih rendah, penghuni harus turun melewati tangga untuk masuk ke dalam rumah.
Lies tetap bertahan meski hidup tanpa memiliki tetangga. Lies mengaku sudah tinggal di rumah itu sejak lahir dan banyak kenangan di rumah tersebut sehingga menolak tawaran pemilik apartemen untuk membeli rumahnya. Rumah itu diwariskan turun temurun hingga kini menjadi miliknya.
Pada 2012, sekitar 10 tetangga Lies pindah setelah rumah mereka dibeli pemilik apartemen dengan harga relatif tinggi.
“Iya pada pindah semua. Mereka takut juga kali sama preman-preman yang suruh mereka pindah saat itu. Kalau saya kan tidak takut,” ujar Lies, dilansir dari Kompas.com.
Ia mengaku, tak tahu persis berapa jumlah uang yang diterima para tetangganya saat itu. Namun, ia meyakini jumlahnya besar.
“Tapi kayanya gede tuh dikasih, ada kali miliar deh kalau gak salah,” katanya.
Kompas.com sempat berbincang dengan tetangga Lies. Menurut dia, Lies pernah ditawar Rp 3 miliar, bahkan dengan tambahan satu unit di Apartemen Thamrin Residence Executive. Meski demikian, Lies tak tergiur.
Saat dikonfirmasi informasi tersebut, Lies membenarkan. Baginya, uang bukan segalanya. Sebab, ia sudah memiliki banyak uang dari usaha indekosnya. Bahkan, ia juga memiliki rumah mewah di Bandung dan Tangerang.
“Iya bener (pernah ditawar Rp 3 miliar dan satu unit apartemen). Tapi saya tidak mau dibayar berapa pun rumah ini saya tidak sudi dibeli. Mereka mah cuma mau kuasai tanah ini. Ini tumpah darah saya di sini,” ujar Lies.
Sementara itu, Wasroni Ketua RT 007 RW 009 mengatakan, dulunya memang tanah di kawasan rumah Lies terjual mahal. Sebab lokasinya berada di tengah kota dan banyak yang mengincar.
“Iya dulunya Rp 10 juta per meternya, tapi tau dah sekarang makin mahal harusnya, tapi kan rumahnya nggak gede juga, ucap Wasroni.
Sumber: Kompas.com