DEJABAR.ID, SUBANG – Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata tematik (KKN-T) menginisiasi pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) di Desa Rancasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang.
Program tersebut upaya menanggulangi sampah organik. LRB merupakan lubang yang memiliki diameter sebesar 9-12cm dengan kedalaman 1 meter. Lubang ini berfungsi sebagai lubang resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya serap air pada tanah.
Selain itu, berbagai macam sampah organik seperti dedaunan dan sisa-sisa makanan yang dimasukkan kedalam lubang dapat menjadi kompos dengan sendirinya, serta dapat diambil dan digunakan sebagai kompos.
Koordinator KKN-T IPB di Desa Rancasari, Yogi Adi Syah Putra menyebutkan bahwa antusiasme warga sangatlah tinggi, terutama karena masalah sampah di Kecamatan Pamanukan masih belum terselesaikan secara sistematis.
Adanya pembuatan lubang biopori menjadi salah satu bentuk penyelesaian masalah sampah organik yang biasanya dibuang ke sungai.
“Kami sudah mendapat informasi sebelum keberangkatan ke Subang mengenai permasalahan sampah di sini. Oleh karena itu program kami berfokus mengenai permasalahan sampah. Biasanya, warga membakar sampah kering, sedangkan sampah organik banyak yang dibuang ke sungai. Alhamdulillah program kami diterima dengan baik oleh warga dan perangkat desa maupun kecamatan,” tuturnya.
Rencananya, pembuatan lubang biopori tersebut akan difokuskan di Dusun Rancasari, dengan target 77 lubang resapan biopori. Di antaranya sepuluh lubang resapan per-RT, empat lubang resapan di Balai Desa, dan tiga lubang resapan di kecamatan.
“Sejauh ini pembuatan lubang biopori sudah dilakukan di RT 08 dan RT 09,” jelasnya kepada DEJABAR.ID, Rabu (24/07/2019).
Selain membuat dan memperkenalkan Lubang Resapan Biopori, program mahasiswa KKN-T IPB dalam rangka menanggulangi masalah sampah yaitu membuat alat POC (pupuk organik cair) sebagai salah satu upaya pengolahan hasil sampah organik rumah tangga, serta mensosialisasikan penggunaan goodiebag yang dibagikan ke ibu-ibu pkk sebagai usaha untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
Berdasarkan Informasi yang dihimpun, metode penyuluhan yang digunakan adalah door to door atau dari rumah ke rumah, dimana sebelumnya telah diumumkan kepada masyarakat oleh aparat desa setempat bahwa akan dilaksanakan penyuluhan serta pembuatan lubang resapan biopori.
Dengan metode penyuluhan tersebut, pemahaman warga mengenai kebermanfaatan lubang resapan biopori semakin meningkat. (Ahy)