TB Hasanuddin Sebut Ada Prioritas Lebih Penting Ketimbang Komcad


JAKARTA, Dejabar.id – Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin meminta Pemerintah untuk memprioritaskan pembinaan bela negara daripada membentuk Komponen Cadangan (Komcad).

“Pembentukan Komcad tidak salah, itu bagus untuk menambah kekuatan. Tapi Komcad adalah prioritas kedua, utamakan dulu Pendidikan Bela Negara ,” kata Hasanuddin melalui keterangan tertulis, Selasa (8/2).

Hasanuddin menuturkan, bila dilihat dari aturan perundang-undangan soal bela negara dan komponen cadangan memang sudah lengkap.

Namun, kata dia, bila dipelajari lebih dalam maka yang harus mendapat sentuhan awal adalah bela negara.

“PKBN adalah Pembinaan Kesadaran Bela Negara, berupa bahan ajaran yang dimasukkan dalam semua strata pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, SMK hingga Perguruan Tinggi. Siapa leading sektornya, yaitu Kemendikbud dan juga Kemenag,” tuturnya.

Ia menambahkan sejumlah landasan hukum dan peraturan perundang-undangan tentang Komcad dan bela negara tercantum dalam UUD 45 Pasal 30 tentang Pertahanan dan Keamanan Negara.

Kemudian UU No 23 tahun 2019 Pasal 1 ayat 11-12, Pasal 13, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 28 dan Pasal 50 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Selain itu pada Peraturan Pemerintah No 3 tahun 2001 tentang pelaksanaan PSDN, Peraturan Pemerintah ayat 10, Pasal 1 ayat 9 dan Pasal 1 ayat 10 juga ada dalam pasal 48 – 86

Menurutnya, harus diperhatikan juga ada Perpres No 8 tahun 2001 tentang kebijakan umum pertahanan negara dimana didalamnya juga memuat tentang bela negara dan komponen cadangan.

“Dengan melihat landasan hukum diatas , dapat dikatakan bahwa sesungguhnya prioritas utamanya adalah Bela Negara lalu baru Komcad,” kata dia.

Hasanuddin menambahkan , pembentukan Komcad itu sangat tergantung pada kemungkinan ancaman negara yang nyata pada kurun waktu tertentu .

Dalam Perpres No 8 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara termaktub bahwa hakekat ancaman negara ini sangat berdinamika , pertempuran yang akan datang adalah dengan menggunakan alutsista modern, berteknologi tinggi, memiliki daya hancur dengan perkenaan yang akurat.

Bahkan, tambahnya, bisa dengan menggunakan senjata senjata tanpa awak, drone bersenjata, pesawat bersenjata tanpa awak dan lain lain , artinya tehnologi tinggi akan lebih diutamakan.

“Nah kalau pembentukan 25.000 orang ( 40 batalyon ) per tahun Komcad itu menurut saya lebih banyak memenuhi kebutuhan pertahanan di darat.
Sementara kebutuhan pertahanan laut dan udara belum tersentuh bahkan masih sangat minim,” tukasnya.

Ia menambahkan, dalam program Minimum Esensial Force (MEF)  juga sudah disepakati untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsista , bukan penambahan sumber daya manusia.
Dan program MEF tahap ke 3 ( 2020/2024 ) masih sedang kita laksanakan .

“Jadi untuk sekarang, menurut saya, Komcad belum jadi prioritas, apalagi anggarannya sangat besar mencapai hampir Rp 3, 4 T per tahun atau Rp 13 T sampai 2024 .

Disarankan , anggaran yang ada sebaiknya dialihkan saja utk meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsista yang memang masih tertinggal ,” tandasnya. (*)


Choose A Format
Personality quiz
Series of questions that intends to reveal something about the personality
Trivia quiz
Series of questions with right and wrong answers that intends to check knowledge
Poll
Voting to make decisions or determine opinions
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals
List
The Classic Internet Listicles
Countdown
The Classic Internet Countdowns
Open List
Submit your own item and vote up for the best submission
Ranked List
Upvote or downvote to decide the best list item
Meme
Upload your own images to make custom memes
Video
Youtube and Vimeo Embeds
Audio
Soundcloud or Mixcloud Embeds
Image
Photo or GIF
Gif
GIF format