DEJABAR.ID, PANGANDARAN – Isu tak sedap yang kini jadi perbincangan masyarakat dan warganet dengan istilah sebutan ‘Innova Bergoyang’ di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terus memanas.
Sebutan Innova Bergoyang dilatarbelakangi dari beredarnya sebuah video yang berlokasi di Desa/Kecamatan Cijulang. Dalam rekaman di video tersebut, salah satu warga mengetuk pintu mobil Dinas jenis Innova milik salah satu Kadis di Pemkab Pangandaran.
Berdasarkan sejumlah informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, dalam mobil dinas Innova tersebut didapatkan salah satu pria yang merupakan Kepala Dinas di Pemkab Pangandaran dan salah satu wanita pegawai Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
Menyikapi kabar tersebut, Kepala Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak, Asep Purnama menyebutkan, atas kejadian tersebut dirinya menjadi salah satu orang yang menjalani pemeriksaan di Inspektorat Kabupaten Pangandaran.
“Saya mengikuti tahapan proses pemeriksaan di Inspektorat, pasalnya, yang bersangkutan merupakan salah satu pegawai di Desa Kertamukti,” ujarnya kepada wartawan.
Asep menjelaskan apa yang diketahui oleh dirinya, pertemuan antara pegawai Desanya itu dengan salah satu Kadis eselon II di OPD Kabupaten Pangandaran merupakan masalah pekerjaan.
“Semula salah satu eselon II di Kabupaten Pangandaran menghubungi pegawai Desa kami melalui telepon karena ada kepentingan pekerjaan,” terangnya.
Dengan ramainya rumor Innova Bergoyang tersebut, menurut Asep, seperti ada kepentingan pihak tertentu, bahkan dirinya memandang ada seseorang yang ingin menjatuhkan citra diri eselon II dan pegawai di Desanya itu.
“Pemeriksaan yang kami ikuti memang belum terlihat ada niatan indikasi yang mengarah pada praktek amoral,” kata Asep.
Asep mengungkapkan, berdasarkan pengakuan dari kedua belah pihak saat diperiksa oleh Inspektorat hanya sebatas bicara dan yang dibicarakan seputar pekerjaan.
“Namun yang menjadi persoalan tersebut seolah ada indikasi amoral lantaran eselon II (Kadis-red) dan pegawai Desa kami berbicara hanya berdua di dalam mobil,” paparnya.
Asep mengatakan, bahwa keduanya saling mengenal sejak eselon II tersebut jadi Camat Cimerak dan sepengetahuannya mereka tidak terlihat ada hubungan asmara.
“Jika saja ketahuan ada hubungan asmara yang terlarang, mungkin pegawai desa saya itu sudah dipecat dari dulu,” tegasnya.
Dalam menyikapi isu yang kini sedang buming dengan sebutan Innova bergoyang, Asep merasa optimis bahwa bawahannya itu tidak melakukan hal di luar etika agama dan norma karena yang bersangkutan termasuk orang yang baik di mata masyarakat.
“Hanya saja yang disayangkan oleh saya, pertemuan mereka hanya berdua di dalam mobil tanpa ada pihak lain, jadi itulah yang menimbulkan pandangan negatif orang lain,” pungkasnya.(dry)
Leave a Reply