DEJABAR.ID, SUBANG – Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Istiqomah yang berlokasi di Kampung Cisarongge Desa Gunungsari Kecamatan Pagaden, ‘terpaksa’ mengontrak sebuah rumah milik warga untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) para siswanya.
Pasalnya, madrasah yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Islam dan Dakwah tersebut, hingga kini belum memiliki lahan dan bangunan kelas tersendiri.
“Karena enggak punya lahan dan ruang belajar, ya kami ngontrak rumah warga untuk tempat belajar sehari-hari. Tiap bulan kami bayar ke pemilik rumah,” ujar Kepala MDTA Istiqomah, Ust Agus Suparman, didampingi Sekretaris Wahyu Aldiana, Selasa siang (18/9/2018).
Agus yang juga pengajar di MDTA tersebut menceritakan, madrasah yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Islam dan Dakwah yang diketuai Herman Hermawan ini, berdiri sejak dua tahun silam.
Semula, jumlah siswanya sekitar 30 orang dan proses belajar mengajar dilakukan di emperan/teras rumah. Belakangan, jumlah murid terus bertambah hingga 80 orang, bahkan kini mendekati 100-an orang.
Karena itu, pengelola tergerak untuk mengontrak rumah warga agar proses belajar mengajar lebih memadai.
Saat ini, para murid yang belajar di madrasah ini cukup beragam usianya, mulai dari usia 3 tahun hingga usia SMA. Mereka terbagi ke dalam lima jenjang kelas, yakni kelas Pra Diniyah A, B dan C, serta Diniyyah I dan II.
Ke depan, pihaknya sangat berharap ada bantuan dari pihak-pihak terkait, utamanya pemerintah, agar bisa memiliki lahan dan bangunan atau sarana belajar tersendiri.
“Semoga pemerintah tergerak membantu memfasilitasi agar madrasah kami segera punya lahan dan bangunan sendiri, agar kegiatan belajar murid menjadi lebih nyaman. Sebab saat ini, kegiatan belajarnya bergantian waktu akibat terbatasnya sarana,” ucap Agus.
Tokoh masyarakat Gunungsari, Udin Samsudin, menyebut, keberadaan lembaga pendidikan keagamaan semacam madrasah diniyah, sangat dibutuhkan masyarakat, untuk mewujudkan generasi muda masa depan yang agamis dan berakhlak mulia.
“Karena itu, madrasah-madrasah diniyah layak mendapat perhatian penuh dari pemerintah, karena menyangkut masa depan anak-anak kita agar mereka menjadi generasi yang agamis,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPC Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Subang, Kyai Atep Abdul Gofar, mengatakan, siap turut berupaya agar madrasah tersebut dapat segera memiliki sarana prasarana belajar mengajar yang layak serta memadai.
“Selama ini memang keberadaan Diniyah Takmiliyah masih minim perhatian pemerintah. Ke depan, kita terus berupaya agar diniyah ini juga diperhatikan, termasuk dalam hal kelengkapan sarana prasarana belajarnya. Sebab, pendidikan keagamaan diniyah ini sangat penting untuk melahirkan generasi qur’ani,” tegas Atep. (ahy)
Leave a Reply