Press ESC to close

Uksu ITB Berhasil Tampilkan Drama Petualangan 7 Etnis di 4 Dekade Uksu

  • November 26, 2018

DEJABAR.ID, BANDUNG- Dalam rangka perayaan 4 Dekade Uksu ITB, mahasiswa yang berasal dari Sumatera Utara yang menempuh perkuliahan di Institut Teknologi Bandung kembali menggelar Pagelaran Budaya di Dago Tea House, Minggu (25/11/2018).
Pagelaran yang mengusung tema Budaya Sumut Menjawab Tantangan Zaman ini menampilkan beberapa persembahan seperti, persembahan lagu dan tarian dari tujuh Etnis Budaya Batak, Karo, Mandailing, Pakpak, Melayu, Nias, Toba, Simalungun dan menampilkan drama yang bertajuk Petualangan 7 Etnis.
“Drama yang kita buat juga sesuai dengan temanya menceritakan sosok anak muda yang malu menyatakan dirinya suku Batak,” ujar Armando Sibagariang selaku Ketua Uksu ITB periode 2018-2019 kepada reporter Dejabar yang ditemani oleh partnernya Fransiskus Sitompul selaku Ketua Panitia.
Armando juga menjelaskan tema sendiri didapatkan berdasarkan realita lingkungan yang dilihatnya bahwasannya masih banyak anak muda yang malu menunjukan identitas kebatakkannya.
“Contohnya masih ada anak muda yang namanya kental sekali dengan nama batak seperti Ucok tapi dia malu memilikinya,” lanjutnya.
Fransiskus juga menjelaskan sebelum acara Pagelaran Budaya dilakukan ada acara reuni yang dilakukan pada 10 November yang lalu.
Acara reuni ini mengundang seluruh anggota Uksu ITB baik yang anggota baru maupun anggota lama.
“Kemarin itu kita juga gelar acara reuni, senior-senior kita yang dulu juga ikut hadir didalamnya untuk bersilahturami,” ujarnya.
Acara ini sudah dilakukan kedua kalinya. Pertama dilakukan pada tahun 2016 di tempat yang sama. Sementara tahun lalu Uksu ITB memenuhi undangan untuk menampilkan persembahan di Jepang.
“Di Jepang kita ada undangan Malam Cinta Budaya itu waktu perayaan ke 39,” lanjutnya.
Selain itu Pagelaran Budaya ini juga mengundang Martahan Sitohang yang merupakan Etnomusikologi yang juga berasal dari Sumatera Utara.
“Saya berharap Uksu ITB bisa lebih maju lagi dan anggotanya lebih solid. Yang penting anak muda Batak jangan malu dengan budayanya karena itu warisan nenek moyang kita,” tutupnya. (Eca)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *