DEJABAR.ID – Rasa pedas cabai menjadi ketakukan bagi sebagian orang bahkan tidak jarang gara-gara rasa peda cabe membuat orang yang memakannya menangis hingga sakit perut. Namun lain halnya dengan pecinta makanan pedas, melewatkan makan tanpa si merah itu akan terasa hambar mereka tidak pernah takut perutnya sakit dengan memakan cabai.
Seperti pria yang dikenal sebagai manusia cabai, Putu Suaartawan asal Banjar Yadnya Kerti, Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali menurutnya cabai sudah seperti makanan pokok. Dalam satu hari ia bisa menghabiskan 3 kg cabai bahkan tidak jarang Putu memiliki hutang kepada tukang sayur ketika harga cabai sedang mahal.
Putu mengaku bahwa dirinya tidak pernah merasa pedas sama sekali, ia juga mampu melahap 30 biji cabai rawit dalam waktu kurang dari 30 detik tanpa makanan tambahan lain dan tanpa minum sedikitpun. Tidak hanya itu Putu Suartawan juga biasa menggunakan masker wajah dengan cabai yang sudah dihaluskan, karena itulah ia dijuluki sebagai manusia cabai.
Asal usul kecintaanya terhadap cabai ini bermula dari Putu berusia 6 tahun, ketika itu Putu sering ikut ibunya ke ladang dan ia tergiur ketika melihat cabai yang warnanya menggoda. Dan uniknya ketika mengigit cabai ia tidak merasakan pedas sama sekali, semenjak itu Putu sering dimarahi ibunya karena memakan cabai yang seharusnya dijual.
Supaya keunikan yang dimilikinya dapat menghasilkan uang Putu sering mengikuti kontes dan berbagai atraksi unik. Ia tak segan-segan menunjukkan kebolehannya memakan cabai dalam berbagai atraksinya yang bisa membuat semua orang kagum sekaligus ngeri.
Kemampuan yang ia miliki tak jarang orang bertanya perihal masalah kesehatannya, Putu mengaku ia tidak pernah ada masalah dengan kesehatannya, setelah diperiksa oleh dokter semuanya normal sistem pencernaanya pun baik-baik saja bahkan ia jarang sekali terserang sakit flu ataupun batuk.
Soal kemampuannya memakan cabai bukan berasal dari gen atau keturunan hal tersebut dapat dibuktikan bahwa keempat anaknya sama sekali tidak menyukai pedas. Dokter sekalipun tidak mengetahui kelainan atau penyakit apa yang membuat ia tidak merasakan pedas. (Ima)
Leave a Reply