DEJABAR.ID, MAJALENGKA-Masyarakat Kabupaten Majalengka harus lebih waspada terhadap wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sejak Desember 2018 hingga Januari 2019, ada belasan warga Majalengka mengalami penderita DBD yang didominasi anak-anak.
Bahkan hingga saat ini penderita DBD tersebut masih dalam penanganan medis di ruang inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka.
“Selama bulan Januari ini saja, tercatat sedikitnya 12 pasien DBD yang melakukan pengobatan di rumah sakit. Mereka sebagian besar berasal dari wilayah Kelurahan Munjul, Majalengka Wetan dan Tonjong, Kecamatan Majalengka,” kata Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan RSUD Majalengka, Erni, Kamis (24/1/2019).
Menurut Erni, penderita DBD yang melakukan pemeriksaan maupun menjalankan perawatan melonjak tajam secara signifikan.
Bahwa berdasarkan data di bulan Desember 2018 ada lima kasus penderita DBD dan hingga saat ini di bulan Januari 2019 naik menjadi sepuluh kasus DBD yang didominasi anak-anak.
“Bahkan hingga saat ini, sedikitnya ada enam pasien DBD yang masih berada di ruang perawatan atau rawat inap RSUD Majalengka. Mereka didominasi anak-anak,” ungkapnya.
Lebih jauh Erni menambahkan, bahwa penyakit DBD adalah penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk aedesaegypti yang berdampak pada suhu tubuh dan mengalami panas yang cukup tinggi, bahkan apabila tidak segera ditangani bisa menimbulkan kematian.
Oleh karena itu, dia menghimbau kepada warga Majalengka untuk terus meningkatkan mutu kesehatan lingkungan.
“Kita juga menghimbau agar warga secepatnya membawa anggota keluarganya ke rumah sakit, bila ada tanda-tanda terserang penyakit demam berdarah,” imbaunya.(jja)
Leave a Reply