DEJABAR.ID, CIREBON – Benda-benda bersejarah seperti peti kubur batu atau yang kerap disebut Sarkofagus merupakan peninggalan kebudayaan nenek moyang yang sangat penting. Karena itu, benda-benda tersebut seharusnya dilestarikan dan dirawat.
Namun, Sarkofagus yang ditemukan di Desa Belawa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon ini kondisinya sangat memprihatinkan. Benda bersejarah tersebut sudah tidak terlihat lagi seperti peti batu, karena sudah pecah.
Menurut Yanto Aryanto selaku tokoh masyarakat di Desa Belawa, situs ini pernah diteliti oleh Balai Arkeologi Bandung pada Bulan Oktober 2013 silam. Dari situ bisa disimpulkan bahwa Sarkofagus tersebut adalah salah satu peninggalan budaya Bronze Age atau Zaman Perunggu pada 8000 tahun yang lalu.
“Dengan ditemukannya Sarkofagus di sini, menunjukkan jika wilayah perbukitan di Desa Belawa pernah dihuni oleh nenek moyang di pulau Jawa,” jelas Yanto saat ditemui Dejabar.id di Objek Wisata Kura-Kura Belawa, Desa Belawa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, Minggu (9/9/2018).
Meskipun begitu, lanjutnya, dirinya sangat menyayangkan aset budaya ini tidak mendapatkan perhatian dari dinas terkait. Padahal, tim penelitian dari pusat dan juga daerah dilibatkan terkait Sarkofagus tersebut.
Karena itulah, lanjutnya, Sarkofagus tersebut sudah tidak berbentuk seperti peti batu lagi, melainkan pecahan-pecahan batu yang berserakan.
“Jika saja dirawat, maka peninggalan budaya nenek moyang ini bisa menjadi tempat belajar sejarah bagi para pelajar dari sekolah atau universitas lainnya,” pungkasnya.(jfr)
Leave a Reply