DEJABAR.ID, PANGANDARAN-Kerusakan hutan lindung di kawasan blok Cibogo Dusun Pasir Macan, Desa Pagerbumi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terus meluas dan mengakibatkan mata air disekitarnya terkena sedimentasi hingga warga sulit mendapatkan air bersih saat kemarau tiba. Menyikapi hal tersebut, warga di Kawasan tersebut mengambil langkah untuk reboisasi hutan lindung yang terus gundul dengan pohon endemik hutan Cigugur yang dapat menyerap air.
Camat Cigugur, Erik Krisnayuda mengatakan, sedimentasi sumber air sudah dari sejak beberapa tahun lalu. Yang awalnya mata air seluas 15 X 15 meter kini hanya tersisa 2 X 3 meter.
“Gundulnya hutan ini juga sangat memicu bencana banjir dan longsor dibawah, kan ini menjadi hulu sungai yang mengairi kawasan wisata Citumang, Santirah, Green Canyon dan yang lainnya,” ujarnya kepada Dejabar.id Jumat (11/01/2019).
Erik menyebutkan sebanyak 700 pohon picung dan pohon kosambi yang ditanam merupakan pohon endemik hutan Cigugur dari hasil swadaya masyarakat.
“Budaya sabilulungan ini sudah mulai pudar, melalui reboisasi hutan, mari kita galakan kembali goyong royong ini,” ajaknya.
Erik berharap gotong royong penghijauan kembali hutan di hulu sungai ini bisa dilakukan oleh semua pihak tanpa terkecuali stakeholder Lingkungan Hidup dan Pariwisata.
“Kita semua makhluk hidup berikut kawasan wisata di Kabupaten Pangandaran itu tidak lepas dari kebutuhan air, jadi nonsense kalau bicara sustainable tourism tapi tidak mau mengurus hutan di hulu,”tutupnya. (dry)
Leave a Reply