JAKARTA, Dejabar.id – Indonesian Public Institute (IPI) menyoroti lanskap dan dinamika politik menuju Pemilihan Umum Tahun 2024. IPI mencatat, meski pelaksanaan Pemilu masih sekitar 3 tahun, namun geliat dan animo publik terhadap wacana pelaksanaan Pemilu 2024 semakin menguat.
Perbincangan seputar pelaksanaan pemilu 2024 mencuat di media massa dan media sosial dalam beberapa pekan terakhir. Hal itulah yang mendasari IPI menggelar webinar/diskusi dengan mengangkat tema besar ‘Memotret Persiapan Pemilu 2024: Tahapan, Strategi dan Prediksi’, Kamis 2 September 2021.
Webinar menghadirkan narasumber Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar, Anggota KPU I Dewa Kade Wiarse Raka Sandi, Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin dan Psikolog Politik Hamdi Muluk.
Direktur Eksekutif IPI Karyono Wibowo mengungkapkan, dalam beberapa pekan terakhir selain diwarnai bursa capres dan pelbagai isu politik lainnya, wacana pelaksanan Pemilu Serentak di masa pandemi Covid-19 yang belum bisa dipastikan kapan berakhir juga menjadi sorotan.
“Berbagai potensi ancaman stabilitas politik dan keamanan juga perlu langkah antisipasi,” kata dia dalam pengantar Webinar tersebut.
Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengungkapkan, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengamanahkan penyelenggaraan Pemilu berikutnya dilaksanakan di tahun yang sama di tahun 2024.
Berdasarkan pengalaman Pemilu di tahun 2019, dimana pemilih dihadapkan pada lima kertas surat suara di bilik TPS, Komisi II optimis Pemilu 2024 akan berjalan dengan lebih baik. Sebab penyelenggara Pemilu tentu belajar banyak aspek dari pengalaman Pemilu Serentak Tahun 2019.
“Kita waktu itu menduga-duga akan menimbulkan banyak masalah, kita khawatir akan terjadi penurunan partisipasi pemilih, alhamdulillah tidak,” kata Doli.
Politisi Golkar itu menuturkan, ada satu hal yang menjadi sesal semua pihak yakni pada tahap rekapitulasi Pemilu 2019. Dimana karena keletihan, banyak petugas penyelenggara yang meninggal dunia.
“Pemilu 2024 mendapatkan beban yang lebih berat, Pemilu 2019 sudah mendapatkan pengalaman tidak enak, ini yang harus diantisipasi di 2024,” jelasnya.
Atas dasar itu pula, Komisi II bersama Kemendagri, KPU, Bawaslu dan DKPP telah membentuk Tim Kerja Bersama guna merumuskan dan mendesain Pemilu 2024. Tim ini bekerja untuk memetakan potensi dan kompleksitas permasalahan pada Pemilu 2024, semuanya diurai secara detil untuk kemudian dicari solusinya.
Rencananya, pada Senin 6 September 2024, Tim Kerja Bersama akan menyampaikan hasil rumusan dan desain Pemilu 2024 menyampaikan hasilnya dalam rapat kerja Komisi II dengan Pemerintah.
Komisioner KPU, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, mengatakan, Pemilu 2024 pelaksanaannya sejauh ini tidak ada rencana untuk diundur. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (pilpres) dan Pemilu Legislatif (pileg) digelar pada 21 Februari 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Serentak Nasional digelar pada 27 November 2024.
Sementara Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar optimis Pemilu 2024 akan berjalan lebih baik dari Pemilu 2019. Terlebih sebagian besar masyarakat sudah mengikuti vaksinasi dan sekarang sudah digalakkan vaksinasi diberbagai daerah.
Selain itu, tingkat pemahaman masyarakat terhadap Pemilu juga semakin baik. Terpenting, penyelenggara Pemilu sejak awal juga harus turun melibatkan pemerintah daerah dan KPU di berbagai daerah memberikan pendidikan politik jelang Pemilu 2024.
Webinar IPI, Tim Kerja Bersama Optimis Pemilu 2024 Berjalan Sukses
Indonesian Public Institute (IPI) menyoroti lanskap dan dinamika politik menuju Pemilihan Umum Tahun 2024. IPI mencatat, meski pelaksanaan Pemilu masih sekitar 3 tahun, namun geliat dan animo publik terhadap wacana pelaksanaan Pemilu 2024 semakin menguat.
Perbincangan seputar pelaksanaan pemilu 2024 mencuat di media massa dan media sosial dalam beberapa pekan terakhir. Hal itulah yang mendasari IPI menggelar webinar/diskusi dengan mengangkat tema besar ‘Memotret Persiapan Pemilu 2024: Tahapan, Strategi dan Prediksi’, Kamis 2 September 2021.
Webinar menghadirkan narasumber Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar, Anggota KPU I Dewa Kade Wiarse Raka Sandi, Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin dan Psikolog Politik Hamdi Muluk.
Direktur Eksekutif IPI Karyono Wibowo mengungkapkan, dalam beberapa pekan terakhir selain diwarnai bursa capres dan pelbagai isu politik lainnya, wacana pelaksanan Pemilu Serentak di masa pandemi Covid-19 yang belum bisa dipastikan kapan berakhir juga menjadi sorotan.
“Berbagai potensi ancaman stabilitas politik dan keamanan juga perlu langkah antisipasi,” kata dia dalam pengantar Webinar tersebut.
Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengungkapkan, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengamanahkan penyelenggaraan Pemilu berikutnya dilaksanakan di tahun yang sama di tahun 2024.
Berdasarkan pengalaman Pemilu di tahun 2019, dimana pemilih dihadapkan pada lima kertas surat suara di bilik TPS, Komisi II optimis Pemilu 2024 akan berjalan dengan lebih baik. Sebab penyelenggara Pemilu tentu belajar banyak aspek dari pengalaman Pemilu Serentak
Tahun 2019.
“Kita waktu itu menduga-duga akan menimbulkan banyak masalah, kita khawatir akan terjadi penurunan partisipasi pemilih, alhamdulillah tidak,” kata Doli.
Politisi Golkar itu menuturkan, ada satu hal yang menjadi sesal semua pihak yakni pada tahap rekapitulasi Pemilu 2019. Dimana karena keletihan, banyak petugas penyelenggara yang meninggal dunia.
“Pemilu 2024 mendapatkan beban yang lebih berat, Pemilu 2019 sudah mendapatkan pengalaman tidak enak, ini yang harus diantisipasi di 2024,” jelasnya.
Atas dasar itu pula, Komisi II bersama Kemendagri, KPU, Bawaslu dan DKPP telah membentuk Tim Kerja Bersama guna merumuskan dan mendesain Pemilu 2024. Tim ini bekerja untuk memetakan potensi dan kompleksitas permasalahan pada Pemilu 2024, semuanya diurai secara detil untuk kemudian dicari solusinya.
Rencananya, pada Senin 6 September 2024, Tim Kerja Bersama akan menyampaikan hasil rumusan dan desain Pemilu 2024 menyampaikan hasilnya dalam rapat kerja Komisi II dengan Pemerintah.
Komisioner KPU, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, mengatakan, Pemilu 2024 pelaksanaannya sejauh ini tidak ada rencana untuk diundur. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (pilpres) dan Pemilu Legislatif (pileg) digelar pada 21 Februari 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Serentak Nasional digelar pada 27 November 2024.
Sementara Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar optimis Pemilu 2024 akan berjalan lebih baik dari Pemilu 2019. Terlebih sebagian besar masyarakat sudah mengikuti vaksinasi dan sekarang sudah digalakkan vaksinasi diberbagai daerah.
Selain itu, tingkat pemahaman masyarakat terhadap Pemilu juga semakin baik. Terpenting, penyelenggara Pemilu sejak awal juga harus turun melibatkan pemerintah daerah dan KPU di berbagai daerah memberikan pendidikan politik jelang Pemilu 2024.