Press ESC to close

Wow! Ribuan Orang di Pangandaran Meriahkan Hajat Laut

  • October 12, 2018

DEJABAR.ID, PANGANDARAN-Sebagai upaya untuk mempertahankan dan melestarikan budaya leluhur pesisir dan sudah dianggap menjadi tradisi masyarakat pesisir Pangandaran, akhirnya Hajat Laut kembali di gelar. Hal tersebut membuat ribuan nelayan dan masyarakat asal Pangandaran mengikuti Tradisi Hajat Laut yang bertempat di komplek Pusat Belanja Nanjung Sari Pantai Barat Pangandaran. Jumat (12/10/2018).
Dari pantauan di lapangan, tradisi hajat laut yang dilaksanakan oleh warga ‘basisir’ itu tampak meriah. Selain ada rangkaian larung dongdang atau membawa dongdang yang berisikan sesajen untuk di buang ke tengah laut ratusan perahu pun tampak dihiasi dengan berbagai penampilan yang menarik.
Ketua penyelenggara Usman menyebutkan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk mempertahankan dan melestarikan budaya leluhur pesisir yang sudah menjadi tradisi masyarakat pesisir Pangandaran.
“Alhamdulillah kita bisa berkumpul di acara tradisi ini, mari kita tingkatkan tradisi ini karena acara ini adalah bentuk turun temurun dari orang tua kita dahulu,” ujarnya kepada Dejabar.id, Jumat (12/10/2018).
Usman bersyukur dalam satu tahun ini masyarakat yang berprofesi nelayan berlayar menyisir laut untuk mencari nafkah diberi keselamatan, kesehatan dan hasil yang melimpah oleh Allah SWT. “Kita sadari bahwa laut adalah mata pencaharian kita, oleh karena itu kita sama-sama menjaga kelestarian dan kebersihan laut sehingga usaha kita ke depan bisa mendapat keuntungan yang melimpah,” katanya.
Sementara itu, sebelum dongdang sesajen dibuang ke tengah laut dilakukan terlebih dahulu tawasul yang di pimpin oleh Sesepuh Adat Kebudayaan Abah Atoh.
Fredy salah seorang nelayan mengaku senang dengan digelarnya tradisi larung sesaji atau buang sasajen ke tengah laut sebagai ucapan rasa syukur kita atas rejeki yang didapat dari laut.
“Sejak zaman dulu tradisi buang sasaji ke tengah laut selalu dilakukan oleh para nelayan pangandaran. Ditambah kemeriahan dengan adanya kirab dongdang dan perahu-perahu yang dihias,” akunya.
“Ketika dongdang berisi sasajen dibuang ke tengah laut banyak warga yang ikut ke tengah dengan menggunakan perahunya masing-masing,” pungkasnya. (dry)
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *