DEJABAR.ID, MAJALENGKA – Dua periode kepemimpinan Sutrisno-Karna Sobahi (SUKA) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Majalengka telah banyak menorehkan beragam prestasi dan penghargaan yang turut mewarnai kehidupan masyarakat Kabupaten Majalengka.
Sedikit demi sedikit, pembangunan yang dilaksanakan bersama seluruh lapisan masyarakat telah membuahkan hasil dan mulai dapat dirasakan oleh masyarakat di Bumi Sindangkasih ini.
Salah satunya dibuktikan dengan kehadiran pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang saat ini sudah beroperasi.
Tak hanya kehadiran BIJB saja, berbagai aspek pembangunan pun baik di dalam kota maupun pelosok desa banyak perubahan secara signifikan.
Seperti pembangunan infrastruktur, penataan Kota Majalengka, sarana ibadah, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk masyarakat yang berada di pelosok desa juga tak luput menjadi perhatian dua tokoh nasionalis dan religius yang terkenal harmonis selama 10 tahun terakhir ini dalam mempimpin Kabupaten Majalengka.
“Membangun Majalengka Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul dan Religius (MAKMUR) satu hati untuk Majalengka bangkit, memang sudah menjadi komitmen kami, sejak dilantik sebagai Wakil Bupati Majalengka untuk mendampingi Pak Sutrisno sebagai Bupati Majalengka, selama periode 2008-2013 dan 2013-2018,” kata Karna Sobahi, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Majalengka sisa masa jabatan 2013-2018.
Menurut Karna Sobahi, saat ini dirinya telah dipercaya kembali oleh masyarakat untuk menggantikan Sutrisno sebagai Bupati Majalengka, periode 2018-2023 dan dia pun bertekad akan melanjutkan program-program dari pendahulunya, bersama Wakil Bupati Majalengka terpilih, Tarsono D Mardiana.
“Saya sebagai Bupati Majalengka, bersama Pak Tarsono D Mardiana sebagai Wakil Bupati Majalengka, bertekad akan membawa Majalengka yang Religius, Adil, Harmonis dan Sejahtera (RAHARJA),” ungkapnya, Rabu (28/11/2018).
Pemerintah Daerah Majalengka saat ini dibawah tonggak kepemimpinan dirinya, Karna Sobahi berjanji akan terus memperbaiki sistem kemudahan berinvestasi. Salah satunya, untuk mempermudah izin usaha untuk para investor.
Oleh karena itu, Karna Sobahi menegaskan, saat ini pihaknya membuka peluang bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten Majalengka ini.
“Kami akan meluncurkan kebijakan-kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha dan investasi maupun soal perizinan di Majalengka,” tegasnya.
Dia berharap, dengan kemudahan berusaha dan investasi di Majalengka akan menumbuh kembangkan perekonomian. Terlebih dengan adanya BIJB Kertajati, maka secara tidak langsung juga akan memacu pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor.
“Majalengka masih memiliki potensi yang cukup besar bagi investor yang akan menanamkan modalnya kesini. Untuk mempermudah jalan para investor dalam kepengurusan admisnistrasi, saya sudah intruksikan kepada semua intansi terkait agar membantunya. Jika perlu jemput bola investor tersebut, karena dengan banyaknya investasi, bisa menyerap lapangan kerja untuk warga Majalengka,” ujarnya.
Selain mempermudah terkait perizinan di Kabupaten Majalengka, Dia juga akan fokus pada beberapa prioritas percepatan pembangunan agar dapat mewujudkan masyarakat Majalengka yang RAHARJA.
Dari beberapa prioritas tersebut. Diantaranya, pemberdayaan lembaga pendidikan agama, peningkatan layanan pendidikan gratis dan berkualitas serta peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan gratis.
Selain itu, peningkatan dan perluasan kerja melalui program padat karya infrastruktur pedesaan, mencetak wirausaha muda melalui program tenaga kerja mandiri dan membangun Balai Latihan Kerja (BLK).
“Selain itu kami pun siap mengoptimalisasi dan merevitalisasi pasar tradisional, peningkatan pemberdayaan masalah kesejahteraan sosial melalui pemberdayaan rumah tidak layak huni, bantuan untuk para pedagang kaki lima dan percepatan pengembangan pariwisata,” jelasnya.
“Kita berjanji tidak akan ada perbedaan di 334 desa dan kelurahan dari 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka ini,”sambungnya.
Namun, untuk mewujudkan tekadnya tersebut, karna berharap seluruh elemen masyarakat Kabupaten Majalengka untuk bersama-sama menyatukan perasaan rukun antar individu dalam kehidupan bermasyarakat dan antar umat beragama untuk satu tujuan. Yakni, membangun Kabupaten Majalengka menuju masyarakat yang religius, adil, harmonis dan sejahtera.
Selain itu, Karna Sobahi juga meminta agar seluruh komponen masyarakat untuk menjaga dan mempertahankan kondusifitas Majalengka dan taat pada azas-azas aturan perundang-undangan.
“Menjaga kondusifitas Majalengka sudah menjadi harga mati. Karena dengan menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang aman dan kondusif. Tentu kita akan lebih mudah untuk mewujudkan Majalengka RAHARJA,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman mengatakan, ada beberapa program yang tengah fokus dilakukan oleh Pemkab Majalengka guna mewujudkan masyarakat RAHARJA. Salah satunya adalah percepatan pengembangan pariwisata.
Terlebih saat ini, dengan adanya BIJB Kertajati di Kabupaten Majalengka. Maka hal tersebut akan menjadi pintu gerbang di Jawa Barat. Sehingga diharapkan dapat menarik wisatawan datang ke Majalengka.
Hal ini juga didukung dengan tingginya potensi pariwisata di Kabupaten Majalengka yang diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kendati demikian, Kabupaten Majalengka harus memiliki kawasan unggulan destinasi wisata yang menjadi prioritas pengembangan dengan pertimbangan multiflyer efek secara ekonomi.
Diantaranya, yang menjadi unggulan pariwisata Majalengka saat ini, adalah Obyek Wisata Paralayang Gunung Panteun, Terasering Panyaweuyan, Curug Cipeuteuy, Curug Muara Jaya, Situ Sangiang dan Prabu Siliwangi serta ada juga beberapa wisata lainnya.
“Strategi kami yang dapat dilakukan mengenai fokus pengembangan pariwisata daerah. Yakni, dengan meluncurkan konsep City branding sebagai ikon pariwisata yang khas, meningkatkan kemitraan hubungan antar lembaga dalam pengelolaan pariwisata dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) serta memperbaiki sarana infrastruktur akses menuju wisata tersebut,” paparnya.
Strategi tersebut lanjut dia, dapat dikembangkan dalam rangka mewujudkan masyarakat RAHARJA dan meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata di Kabupaten Majalengka seluas 120.424 hekta terdiri 26 Kecamatan, 13 kelurahan dan 321 desa.
Hal sama juga diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Majalengka, Dedi Rahmadi, dalam rangka mewujudkan Majalengka MAKMUR menuju masyarakat RAHARJA, pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan, salah satunya yang difokuskan pada sasaran fisik berupa pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana fasilitas umum lainnya, yang diambil dari anggaran APBD Kabupaten Majalengka tahun 2018.
Program yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 tersebut. Diantaranya, kegiatan TNI Manunggal Sindangkasih (TMSK) yang bekerjasama dengan Kodim 0617/Majalengka, yaitu kegiatan pembukaan jalan Desa Sukadana-Argalingga, Kecamatan Argapura, dengan volume panjang 2.125 X 4 meter.
Pembukaan jalan baru pesantren Asromo, Desa Pasirayu, Kecamatan Sindang, dengan volume panjang 750 X 6 meter dan pekerjaan Jalan Desa Girimukti, Kecamatan Malausma, volume panjang 1.350 X 3 meter.
Tak hanya itu, sambung dia, kegiatan Bakti Siliwangi Satata Sariksa (BSMSS) juga telah dilaksanakan dengan melakukan peningkatan jalan Blok Datar Jaya, Desa Lemah Putih, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, dengan volume panjang 1.400 X 3 meter.
“Selain itu, kita juga telah mengerjakan program “TNI Bakti Desa Sehat” yang bekerjasama dengan TNI AU Lanud S Sukani. Yaitu, dengan melaksanakan kegiatan pembangunan drainase di wilayah Kecamatan Ligung. Diantaranya, di Desa Sukawera, dengan volume 450 meter dan di Desa Kedung Kencana, volume 285 meter serta Desa Kedungsari, dengan volume 455 meter,” ungkapnya.
Terbukanya akses jalan penghubung antar desa maupun antar blok tersebut, lanjut dia, tentunya akan membantu ekonomi masyarakat disekitarnya. Jalur perdagangan dimana masyarakat dapat mengangkut hasil bumi untuk didistribusikan kepada konsumen akan terbuka lebar. Dengan demikian pendapatan masyarakat akan bertambah dan proses pembangunan disekitarnya akan semakin lancar.
Tidak hanya ekonomi, namun tempat-tempat wisata akan dapat dengan mudah diakses oleh para pengunjung yang ingin menikmati wisata alam di Kabupaten Majalengka.
“Salah satunya kita juga telah melaksanakan kegiatan “TNI Bakti Desa Mandiri” yang bekerjsama dengan Bataliyon 321/GT, dengan melaksanakan pembuatan dua akses jalan dan pembuatan trap tangga untuk mempermudah menuju tempat obyek wisata yang berada di wilayah Kecamatan Argapura, Majalengka. Diantaranya, menuju Wisata Curug Sawer, Desa Argalingga, dengan volume panjang 450 meter dan akses menuju Wisata Curug Ibun, Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, volume panjang 250 meter,” imbuhnya.
Dengan adanya program-program tersebut, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan dan diharapkan pula dapat mendongkrak tingkat pariwisata daerah tersebut.
“Untuk tahun 2019 mendatang DPMD Majalengka, selain akan melanjut kembali program-program tersebut, kami juga akan terus mendorong program inovasi desa,” tuturnya.
Menurutnya, inovasi desa, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan kapasitas desa dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan desa yang berkualitas.
“Pada intinya program inovasi desa ini bagaimana agar penggunaan dana desa itu betul-betul terfokus sesuai kebutuhan desa seperti pelayanan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, maupun lainnya,” tegasnya.
Sementara itu, menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Dadang Ahmad Satari, selama keberadaannya menjabat sebagai anggota DPRD Majalengka. Dadang menilai bahwa tonggak kepemimpinan Karna Sobahi sebagai Wakil Bupati Majalengka, selama 10 tahun terakhir ini terbilang sukses untuk kemajuan dan perkembangan Kabupaten Majalengka, khususnya dalam bidang pembangunan dan perekonomian.
“Saya kira tidak sedikit sumbangsih pemikirannya untuk kepentingan Kabupaten Majalengka sehingga menjadikan Kota yang berjuluk Angin ini semakin mengalami perkembangan,”tandasnya.
Dia pun bertekad akan terus mendorong Pemerintah Daerah Majalengka dalam mensejahtrakan masyarakat. Terlebih saat ini, Bupati Majalengka dipimpin oleh yang sudah cukup berpengalaman selama dua periode mendampingi mantan Bupati Sutrisno.
“Pak Karna ini kan mantan Wakil Bupati Majalengka selama dua periode. Sementara, nanti wakil bupatinya, Pak Tarsono D Mardiana, merupakan mantan Ketua DPRD Majalengka. Tentu beliau-beliau ini mempunyai rekam jejak yang cukup berpengalaman, jadi seharusnya akan mudah untuk membawa Majalengka RAHARJA,” cetusnya.
Dia juga bertekad selaku anggota DPRD, selain fungsi pengawasannya juga akan terus memberikan kontribusinya secara pemikiran untuk membangun daerah ini.
“Kita sebagai anggota DPRD akan terus “Getol” dalam memperjuangkan produk-produk yang terkait dengan arah pembangunan daerah sesuai dengan melihat aspirasi masyarakat. Wakil rakyat juga kan harus mampu membuat sebuah arah kebijakan melalui produk-produk yang diciptakan demi kepentingan dan kemajuan daerah Kabupaten Majalengka ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono juga bependapat, bahwa Kabupaten Majalengka tengah bertransformasi menjadi metropolitan. Bahwa kabupaten ini dianggap punya potensi besar menjadi metropolitan baru yang sangat berpengaruh.
Menurutnya, Majalengka memang belum memiliki jumlah populasi sesuai kriteria metropolitan. Namun, kabupaten ini punya potensi lain yang bisa dikembangkan sehingga mengubahnya menjadi kota metropolitan.
Majalengka berpotensi menjadi hub untuk wilayah Jawa Barat. Hal ini, lanjut dia, dipicu oleh hadirnya BIJB Kertajati dan pembangunan infrastruktur lainnya. Sehingga akan berdampak pada pusat kegiatan ekonomi maupun pusat industri yang hadir di Majalengka.
Kelengkapan fasilitas dan infrastruktur serta utilitas kegiatan publik tersebut dapat mendorong kegiatan bisnis Regional maupun Nasional bahkan Intenasional.
“Namun, juga perlu diperhatikan tak hanya dampak positifnya saja, dimana akan meningkatkan perekonomian warga. Akan tetapi dampak negatifnya juga perlu kita perhatikan bersama-sama dengan serius” tandasnya.
Salah satu dampak negatifnya adalah untuk mengantisipasi meningkatnya angka kriminalitas. Karena, kata dia, biasanya semakin majunya suatu daerah, maka angka kriminalitas maupun gangguan Kamtibmas juga semakin meningkat.
“Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita harus biasakan saling menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kita masing-masing,” ajaknya.
Karena, sambung dia, kejahatan atau kriminalitas berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Bukan hanya pada aspek sosial, namun juga mempengaruhi bidang ekonomi. Tingginya angka kriminalitas di suatu daerah bisa berimbas pada perkembangan ekonomi di daerah tersebut.
Angka kriminalitas yang tinggi akan menimbulkan kegelisahan dan mengganggu kondusifitas di masyarakat. Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi lambatnya pertumbuhan ekonomi.
“Maka kita sebagai warga pribumi asli harus bisa menjaga stabilitas keamanan dan bersama-sama dengan pihak kepolisian untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif, agar tercipta masyarakat Majalengka RAHARJA,” tegasnya. (jja)