DEJABAR.ID, MAJALENGKA, – Nenek moyang kita sudah mewarisi Indonesia sebagai negara agraris. Faktanya, sebagian besar masyarakatnya bekerja dari bidang pertanian. Pekerjaan sebagai petani bukan lagi hal tabu, banyak diantara mereka yang hidup sukses dari bidang pertanian.
“Saya sangat termotivasi menjadi petani yang sukses,” kata Rahmawati, salah satu alumni UNMA ini, ketika asyik bercengkrama dengan para petani di Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Rabu (5/9/2018).
Menurut Rahmawati, bidang pertanian memang prosfektif. Hanya saja, dia melihat masih minim pengadaan teknologi pertanian bagi kebutuhan pertanian saat ini. Selain itu, kurangnya penyuluhan kepada sebagian besar petani yang mengakibatkan hasil panen yang tidak memuaskan.
Dia memberikan tips kepada sejumlah petani, agar terus meraih sukses seperti petani harus pandai berinovasi. Inovasi dalam bentuk pembibitan maupun teknologi dalam berproduksi. Inovasi banyak diciptakan oleh beberapa petani kreatif atau bahkan juga sering diciptakan oleh mahasiswa saat melakukan kuliah kerja nyata.
“Tips lainnya ialah petani harus bergabung dengan koperasi. Saya melihat banyak permasalahan krusial yang sudah biasa dialami oleh petani ialah dipermainkan oleh tengkulak. Saat panen raya tiba, banyak petani menjual hasil panen pada pengepul atau tengkulak. Ironisnya, petani pun tidak maksimal mendapatkan keuntungan,” paparnya.
Dia juga memaparkan, tips lainnya harus memperluas pasar. Petani harus mampu mengetahui tentang pasar. Bagaimana cara mereka memasarkan produk mereka dan bagaimana fluktuasi harga yang terjadi harus pula diketahui, supaya tidak terjebak dengan para oknum tertentu yang memberikan harga murah. Selain itu, kualitas produk pertanian harus diperhatikan.
“Untuk menjadi petani yang sukses harus diawali dulu dengan hasil produk pertaniannya yang baik. Kualitas yang ditawarkan harus sesuai dengan harga yang diminta. Ukuran yang lebih besar, kuantitas dalam satu lahan yang lebih banyak, serta aspek-aspek lainnya yang mempengaruhi nilai jual suatu komoditas pertanian tertentu. Petani harus cerdas mengambil peluang,” pungkasnya. (jja)
Leave a Reply