Press ESC to close

Yutuk, Kuliner Olahan dari Undur-undur Laut Jadi Buruan Warga Pangandaran karena Kelezatannya

  • March 12, 2019

DEJABAR.ID, PANGANDARAN-Jika anda hendak pergi wisata ke daerah pantai, anda akan sering menjumpai warung-warung yang menawarkan olahan makanan laut alias seafood. Seperti Kepiting, Lobster dan jenis ikan lainnya. Namun, pernahkah kalian menjumpai menu makanan yang terbuat dari yutuk?
Yutuk biasanya disajikan menjadi rempeyek atau peyeh renyah maupun lauk, seperti nugget yutuk dan oseng-oseng yutuk. Yutuk ini sebenarnya bahasa daerah dari undur-undur laut. Sesuai namanya, yutuk berhabitat di laut tepatnya di pantai yang berpasir hitam atau pantai yang mengandung pasir besi. Termasuk dalam kelas crustacea, yutuk memiliki tubuh tersegmentasi atau beruas-ruas dan bercangkang keras.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan undur-undur laut mengandung lemak total yang cukup tinggi, berkisar antara 17,22 – 21,56 persen. Kandungan asam lemak omega 3 total (EPA dan DHA) juga cukup tinggi, berkisar antara 7,75 – 14,48 persen dibandingkan dengan beberapa jenis crustacea lain seperti udang, lobster, dan beberapa jenis kepiting.
Sedangkan kandungan EPA (6,41 – 8,43 persen) lebih tinggi dibandingkan kandungan DHA (1,34 – 6,57 persen). Dengan adanya kandungan asam lemak omega 3 yang dimiliki undur-undur laut ini diyakini dapat menaikkan kadar insulin dalam tubuh sehingga dapat menurunkan kadar gula bagi penderita penyakit diabetes. Walaupun sudah banyak terbukti khasiatnya tetapi undur-undur sebagai obat alternatif bagi penderita diabetes ini masih menjadi polemik didunia kedokteran hingga sekarang.
Salah seorang warga Pangandaran yang juga pencari Yutuk, Juju Juariah (48) mengungkapkan bahwa  mencari binatang laut yang satu ini (Yutuk-red ) di pantai Pangandaran tidaklah mudah, terlebih lagi binatang tersebut tidak ada di kalangan pedagang menginggat keberadaannya yang langka.
“Yutuk merupakan hewan laut yang menyerupai kepiting, namun yutuk lebih kecil, Undur-Undur ini hanya bisa didapatkan pada sore hari itupun tak mudah untuk mendapatkannya meskipun berada di atas pasir,”kisah Juju saat bercerita dengan dejabar.id di warung kopi, Selasa (12/03/2019).
Untuk mendapatkan Yutuk, kata Juju, harus membutuhkan pengorbanan yang cukup ekstra, karena setiap sore dirinya ditemani sang suami harus menelusuri bibir pantai serta bolak balik sejauh dua sampai tiga kilometer.
“Cara untuk mencari Yutuk itu dengan menggunakan kedua tangan kita menggali pasir dengan posisi badan jongkok dan badan berbalik arah dengan datangnya ombak. Namun, apabila orang yang belum terbiasa mencarinya   itu cukup sulit. Selain itu, yutuk juga dipercaya memiliki khasiat,” paparnya.
Hal senada juga dikatakan warga lainnya, Ngadiran menambahkan, setiap hari dirinya juga selalu mencari makanan yang satu ini di bibir pantai barat Pangandaran.
“Makanan yang satu ini rasanya enak sekali bila di konsumsi, baik dengan cara di goreng ataupun di masak lainnya,”katanya.
“Yutuk sendiri memiliki rasa yang renyah dan gurih, dan binatang laut yang satu ini di percaya oleh warga pangandaran bisa menambah gairah hubungan intim dan juga bisa menyembuhkan penyakit liver,”tandasnya. (dry)
 
 
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *