Dejabar. Id, Kota Bekasi – Perkumpulan Pedagang pasar Bantar gebang (P3B) bersama dengan Forum Mahasiswa Bekasi (FORMABES) dan Aliansi Mahasiswa Jakarta Raya.
Beberapa waktu lalu telah mengirimkan surat kepada Walikota Bekasi untuk di adakannya Udiensi terkait harga Kios dan Los yang dianggap pedagang terlalu mahal.
Ketua P3B, Mulya mengatay, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada pemerintah Kota Bekasi Jum’at (5/2) lalu. Dan suratnya sudah masuk ke Walikota, akan tetapi surat tersebut sudah di Disposisi kan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagperin) Kota Bekasi.
“Saat ini kita menunggu pemanggilannya untuk audiensi terkait harga Kios dan Los yang kita minta di berikan potongan 50 Persen,” kata Mulya kepada awak media saat dihubungi, Selasa (9/2/2021).
Para pedagang, lanjut dia, hanya meminta Dinas untuk menurunkan harga Kios yang permeternya di banderol mencapai 26.250.000 di kali 9 meter. Sehingga mencapai 326.250.000 perkiosnya.
Sedangkan untuk Losnya permeter di Banderol 17.000.000 di kali 12 meter, sehingga harga satu los mencapai 204.000.000.
“Kita minta di potong 50 persen. Karena Pasar Bantar Gebang bukan revitalisasi di bongkar habis seperti 3 pasar lainnya. Ini kan cuma renovasi saja. Cuma di Cat, ganti ubin dan rolling saja,” ujarnya.
Kalau menurutnya, para pedagang meminta potongan harga 50 persen pun masih banyak keuntungan yang di dapat. Apalagi RAB nya mencapai 42,3 Miliar sudah cukup banyak.
“Ya dengan RAB itu kan mereka sudah untung. Dan mereka mengambil untung lagi ke kami kan sudah 100 persen lagi keuntungannya,” terangnya.
Selain itu, jika nanti pertemuan tidak menemukan hasil atau permintaan kita tidak di penuhi. Pihaknya mangaku akan terus melakukan aksi hingga harga Kios dan Los sesuai dengan kemampuan pedagang.
Kemudian, pedagang juga sudah di tunggu di Jabar 1 (gubernur). Dan audiensi nanti pihaknya meminta DPRD Kota Bekasi juga utuk di hadirkan.
Sebab, dirinya juga sudah mengirimkan surat ke berbagai pihak, salah satunya ke DPR RI dan ke Istana.
“Kita akan tetap meminta potongan 50 persen ya. Karena kita rakyat di Masaya yang sulit ini jangan rakyat di jadikan sapi perah. Janganlah terlalu tinggi harganya. Kami hanya memperjuangkan sejengkal perut hanya itu saya. Dan kita akan tetap tunggu respon dari pemerintah,” ungkapnya.
Terpisah, Sekretaris Forum Mahasiwa Bekasi, Ari Wijaya mangaku, sepakat dalam minggu ini harus sudah ada kabar baik bagi pedagang dari Pemerintah Kota Bekasi.
Hal ini merupakan wujud kepedulian pemerintah kota bekasi yang dikomandoi Bapak Rahmat Effendi.
“Kami meminta dan mendesak agar terjadi triple solutions artinya Pihak Pedagang, Pihak Swasta serta Pemerintah Kota Bekasi,” ucapnya.
Salain itu, pihaknya juga merasa bahwa Bang Pepen sapaan Walikota Bekasi, siap dan mampu memberikan solusi terbaik kepada para pedagang di pasar bantargebang.
“Dalam waktu dekat kami harap Bang Pepen sudah memberikan kejelasan terkait harapan para Pedagang Pasar Bantargebang,” terangnya.
Ia juga menambahkan dengan bertemunya 3 elemen ini bukan menjadi FORMABES berhenti. “Sebab beberapa pasar yang melakukan revitalisasi di kota bekasi. Para pedagangnya pun menunggu kami untuk hadir ditengah-tengah mereka,” tandasnya.
Leave a Reply