Jakarta – Banyak memprediksi peningkatan suspect covid-19 meningkat tajam terutama DKI Jakarta yang menjadi epicentrum dengan jumlah pasien terbanyak.
Namun optimistik semua pihak akan Covid-19 dapat tertangani dengan baik dengan berbagai kampanye salah satunya Social Distance atau jaga jarak, hidup sehat dan menjaga imun tubuh. Selain pemerintah mengeluarkan kebijakan social distancing, Siapapun yang batuk/influenza harus menggunakan masker, kedua atur jarak antar orang agar kemungkinan tertular rendah.
Seperti disampaikan Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan hampir seluruh kasus yang sembuh dari penyakit COVID-19 didominasi oleh faktor imunitas yang sangat baik dari pasien.
“Faktor inilah (imunitas) yang menentukan kesembuhannya,” kata dia dalam telekonferensi di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, pemerintah masih menunggu berita tentang obat atau vaksin dari para penelitian-penelitian yang dilakukan di seluruh dunia.
“Kita berharap kerja keras dari semua ahli virus. Mudah-mudahan bisa memberi hasil dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga kita juga kemudian bisa menggunakan itu bersama,” katanya.
Ia mengatakan penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan menghimpun semua ahli virus masih belum mendapatkan satu standar kesepakatan yang bisa dijadikan standar dunia terkait spesimen pengobatan yang definitif terhadap COVID-19.
Berbagai uji coba juga telah dilaksanakan di berbagai negara seperti di China dan Thailand yang mencoba menggunakan terapi antiretroviral (ART). Namun, sejauh ini penelitian-penelitian tersebut belum menghasilkan penemuan obat yang definitif untuk mengobati virus tersebut.
Oleh karena itu, menurut dia, yang paling penting adalah bagaimana melakukan upaya untuk mencegah dan menghentikan penyebaran virus SARS-COV-2, penyebab penyakit COVID-19.
“Ini menjadi lebih penting dibandingkan dengan hanya sekedar menunggu ditemukannya obat dan vaksin yang definitif,” katanya.*
Bantuan dan Bahu Membahu
Pemerintah mengajak peran serta seluruh masyarakat Indonesia untuk bahu-membahu dalam mencegah dan memberantas penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Hal ini dilakukan berbagai pihak mulai dari donasi swasta,selebgram,youtuber serta lapisan masyarakat lainnya.
Pihak swasta yang concern salah satunya PT Dexa Medica yang melakukan donasi ke RS Sulianti Saroso berupa obat herbal untuk meningkatkan stamina tubuh.

Pemberian ini ditujukan agar para pasien penderita Covid-19 dapat memulihkan stamina serta memperkuat imun tubuh. Sebanyak 500 strip stimuno forte atau 5 ribu kapsul diserahkan oleh Ibu Sundary Debataraja dari perwakila PT Dexa Medica kepada dr. Mohammad Syahril,Sp.P.MH selaku Direktur RS Sulianti Saroso, Kamis (19/3/2020).
Hal lainnya pemerintah akan melakukan pemeriksaan massal atau kita lakukan screening massal. Metode ada berbagai macam, yang paling sensitif adalah molekular, tetapi tes dengan hemoglobin paling sensitif.
Nantinya akan didapatkan kasus positif banyak, namun tidak semuanya harus masuk RS.
Kegiatan pemeriksaan secara massal harus diikuti langkah sosialisasi dan edukasi bagaimana melakukan isolasi tinggi, dalam self monitoring atau dalam rapid test ditemukan kasus positif tetap harus konfirmasi dengan pcr
Dari data yang diambil situs resmi kawalcovid19.id terhitung 18 Maret pukul 12.00 sampai 19 Maret pukul 12.00.
• Rincian kasus Positif:
Bali: 1,
Banten: 27,
DIY: 5,
Dki: 121,
Jabar: 26,
Jateng: 12
,Jatim: 9
,Kalbar: 2,
Kaltim: 3
,Kepri: 3,
Sulut: 1
,Sumut: 2,
Sultra: 3
,Sulsel: 2,
Lampung:
1,
Riau: 2,
Total kasus positif: 309 orang
• sembuh: 15 orang
• Meninggal dunia: 25
Kematian Perokok Terkena Corona Cenderung Tinggi