DEJABAR.ID, MAJALENGKA – Prosesi pelepasan jemaah haji dari Kabupaten Majalengka hanya tinggal menghitung hari.
Tepatnya, pada Senin (29/72019) kloter 76 siap diberangkatkan. Sedangkan kloter 84 dan 85 akan diberangkatkan pada Rabu (31/7/2019) mendatang.
Namun, pemberangkatan jemaah haji kerap kali direpotkan oleh membludaknya para pengantar atau ‘pengjajap’. Bahkan, jumlahnya lebih banyak daripada jemaah haji yang di antarnya.
Hal itu, ditegaskan Asda II Kabupaten Majalengka, H Abdul Gani, saat rapat pemantapan pemberangkatan haji, di Aula Kemenag Majalengka, Kamis (25/7/2019).
Bahkan, Abdul Gani juga sempat kaget, setelah pihaknya mendengar informasi bahwa ada KBIH udah siap dengan 40 bus pengantar.
“Kalau memang informasi ini benar, tentu ini sangat merepotkan. Oleh karena itu, perlu diantisipasi,” katanya.
Abdul Gani berpesan, agar pengantar haji tak boleh mengganggu konsentrasi jemaah haji. Menurutnya, sudah cukup bertemu dengan jemaah haji di rumah saja.
Jemaah haji cukup diantar ke titik pemberangkatan di kecamatan atau di KBIH saja. Artinya pengantar tak usah ke Pendopo, karena kata dia, selain akan menambah kemacetan juga akan mengganggu jemaah haji.
“Yang mau mengantarkan silahkan saja, namun jangan ganggu jemaah haji, baik di Pendopo, rest area maupun di embarkasi haji Bekasi,” ujarnya.
Dia melanjutkan, bahwa setiap pemberangkatan haji kadang repot mengurus pengantarnya, ketimbang jemaah hajinya.
“Kalau diibaratkan, seperti dalam sepakbola, yang repot bukan ngurus para pemainnya malah repot mengamankan pendukungnya,” tukasnya. (jja)