DEJABAR.ID, SUBANG – Bermain sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Namun bagaimana bila bermain sepak bola menggunakan bola api…ih…takut….pasti tidak ada yang berani yach bermain bola dengan bola api.
Sssstttt….tapi jangan dikira tak ada yang berani bermain sepak bola api.
Reporter DEJABAR.ID akan membawa sahabat DEJABAR berkunjung ke Pondok Pesantren Raudhatul Hassanah Subang untuk melihat para santri bermain bola api.
Para santri di Ponpes Raudhatul Hassanah setiap malam terlihat ceria bermain sepakbola api dihalaman pesantren.
“Bermain bola api merupakan rutinitas para santri di Ponpes Raudhatul Hasanah yang hampir tiap malam dilakukan,” ujar KH.Muhamad Abdul Mu’min Sabtu malam(16/9/2018)
Menurut Pimpinan Ponpes Raudhatul Hasanah tersebut, bermain sepak bola api merupakan bagian dari melestarikan budaya bangsa
“Main bola api umumnya dilakukan oleh para santri di lingkungan pondok pesantren sebagai wujud melestarikan budaya bangsa yang sudah ratusan tahun ada dilingkungan pesantren,” kata Kyai yang biasa dikenal dengan sebutan Kyai Maung tersebut.
Sekalipun berbahaya dalam bermain bola api tersebut, namun menurut Kyai Maung, ada teknik dan cara tersendiri agar bermain bola api ini bisa aman tanpa melukai kaki para santri
“Ya intinya pertama sebelum kita bermain bola api tentunya kita harus berdoa memohon keselamatan kepada Allah SWT, selain itu ada ayat-ayat Alquran yang dibaca sebelum bermain bola api,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kyai Maung menjelaskan tentang permainan bola api ini, yang sangat mengasyikan bagi para santri
“Bola api ini terbuat dari kelapa yang dikupas kulit luarnya, kemudian direndam dengan minyak tanah minimal 3-7 hari, setelah itu baru kelapa tersebut dibakar dan digunakan untuk bermain bola api,* jelasnya.
Permainan bola api merupakan warisan budaya leluhur bangsa yang nyaris punah maka dari ini kita ingin tetap melestarikannya
“Permainan bola api ini kita sengaja lestarikan untuk menyatukan para santri sekaligus memperingati tahun baru Islam 1440 Hijriyah,” ucapnya.
Hasil pantauan di lapangan, para santri terlihat tanpa ada rasa takut kakinya terbakar, namun mereka malah terlihat semangat berebut dan mengolah si kulit bundar yang berlumuran api untuk dimasukan kedalam gawang.
Selain menggelar permainan bola api, Ponpes Raudhatul Hasanah Subang juga menggelar kegiatan Sholawatan dan takbir Akbar dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriyah. (ahy)
Leave a Reply