DEJABAR.ID, CIREBON – Sejak diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati merupakan pintu gerbang masuk sektor pariwisata, dan juga sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan perekonomian di wilayah Ciayumajakuning.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, M. Abdul Majid Ikram, keberadaan BIJB Kertajati sejatinya merupakan harapan baru bagi wilayah Ciayumajakuning. Karena, orang-orang dari luar wilayah, tidak perlu transit ke Bandung atau Jakarta dahulu untuk menikmati tempat-tempat wisata di Ciayumajakuning.
“Dengan langsung saja ke BIJB Kertajati, maka orang-orang bisa melakukan kunjungan wisata, baik itu wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, dan lain-lain yang ada di wilayah Ciayumajakuning,” jelasnya saat ditemui awak media di Jalan Ampera Kota Cirebon, Rabu (9/1/2019).
Majid menjelaskan, BIJB Kertajati saat ini tengah mengintegrasikan pariwisata di Ciayumajakuning. Untuk tahun ini saja, BIJB Kertajati membuka jalur penerbangan untuk jalur Asia. Sehingga, peluang pariwisata di Ciayumajakuning semakin terbuka lebar.
“Wisata-wisata tersebut akan dikombinasikan dengan akomodasinya, kulinernya, oleh-olehnya, tour guidenya, sehingga bisa meningkatkan length of stay para wisatawan,” jelasnya.
Karena itu, lanjutnya, Bank Indonesia juga turut berperan aktif dalam mendorong pariwisata sebagai magnet pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi pengangguran di wilayah Ciayumajakuning.
Menurut Majid, hal tersebut sudah menjadi tugas pokok Bank Indonesia untuk selalu berusaha menjaga stabilitas perekonomian. Seperti nilai tukar Rupiah yang terus menguat terhadap Dollar, dan akan terus mendorong agar selalu menguat.
“Kami tetap antisipasi terhadap gejolak perekonomian dunia,” pungkasnya.(Jfr)
Leave a Reply