DEJABAR.ID, SUBANG – Ditengah sulitnya mencari kerja dan ekonomi semakin sulit. Banyak warga mulai melirik bisnis budidaya Jamur Tiram. Hasilnya juga cukup menjanjikan dan modal usaha untuk bisnis budidaya Jamur Tiram ini pun terbilang kecil, sehingga cocok bagi para pengangguran yang sedang mencari alternatif untuk menjadikan diri mereka kaya raya.
“Bisnis budidaya jamur Tiram yang sangat menggiurkan, bisnis ini memiliki prospek yang sangat cerah, mengingat harga jual per kilogram (kg) lumayan tinggi, yakni sekira Rp10.000,” ujar Dian Petani Budidaya Jamur Tiram Asal Desa Tambak mekar Kecamatan Jalancagak Subang, Jumat (7/9/2018).
Menurutnya, Bisnis budidaya Jamur Tiram hasilnya cukup menjanjikan, maka dari itu warga disini semakin banyak yang tertarik menekuni bisnis budidaya jamur tiram.
“Jumlah warga yang menggeluti bisnis budidaya Jamur Tiram di Desa Tambak mekar Jalancagak semakin bertambah banyak, hingga mencapai 50 orang,” kata Dian.
Dikatakan Dian, dirinya perhari bisa menghasilkan sekitar 50Kg Jamur Tiram dari 10 ribu Log (pot jamur).
“Lumayan perhari dari hasil 50Kg Jamur Tiram yang dihasilkan kita bisa mendapatkan Rp 500rb/hari,” beber Dian.
Lebih lanjut Dian mengatakan, dari 50 petani budidaya Jamur Tiram yang ada di desa Tambak mekar, bisa menghasilkan sekitar 20 ton perhari.
“Lebih banyak Log Jamur (pot jamurnya) hasilnya akan lebih banyak. Dari Desa kami bisa menghasilkan hampir 20 ton jamur tiram perhari, baik jamur tiram warna putih maupun Coklat, harga Jamur tiram putih sebesar Rp.10.000/Kg, sementara Jamur Tiram warna Coklat harganya Rp.15.000/Kg,” imbuhnya.
Senada juga dikatakan Toni petani Budidaya Jamur Tiram lainnya, mengatakan hasil 20 ton perhari bisa dikatakan masih kurang.Kerena Bandar membutuhkan hampir 50ton perhari
“Permintaan bandar masih kekurangan dengan jumlah tersebut, tentunya ini merupakan prospek yang bagus selain untuk usaha saya sendiri juga menampung lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya di dusun cimaung Desa Tambak mekar Kec.Jalancagak” ujar Toni.
Menurutnya, Desa Tambakmekar ini yang paling banyak populasi petani jamur tiram di bandingkan dengan daerah lainya, seperti di desa Tambakan kecamatan Jalancagak, Cisaat kecamatan Ciater dan di Kecamatan Subang kota
“Ini jelas prosfek baik untuk warga ditengah sulitnya mencari kerja dan buruknya situasi ekonomi saat ini dengan melemahnya nilai tukar rupiah,” katanya.
Mengenai prospek pemasaran, kata Toni, sampai hari ini tidak ada hambatan, malahan jamur tiram dari subang kwalitasnya bagus dibanding dengan jamur dari daerah lainnya, suhu udaranya cukup, tidak terlalu dingin juga panasnya.
Toni juga mengajak warga untuk menggeluti bisnis budidaya Jamur tiram ini, karena hasilnya cukup menggiurkan.
“Bisnis ini cocok bagi warga yang menganggur dan sulit mencari kerja, bisnis ini juga tak perlu keahlian khusus dan sangat mudah sekali, modalnya juga kecil,” pungkasnya. (ahy)
Leave a Reply