Press ESC to close

BPC Gapensi Pangandaran Gelar Muscab ke-II Tahun 2018

  • September 17, 2018

DEJABAR.ID, PANGANDARAN – Badan Pimpinan Cabang (BPC) Gabungan Pelaksana Kontruksi Seluruh Indonesia (Gapensi) Kabupaten Pangandaran menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke II tahun 2018 bertempat di Aula Hotel Sandaan jalan Pantai Barat Pangandaran, Senin (17/9/2018).
Muscab BPC Gapensi ke II dihadiri sekitar 60 tamu undangan serta Bupati Pangandaran H, Jeje Wiradinata, Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi SH.,MM, Wakil Ketua Umum BPD Gapensi Prov. Jabar H. Yeyet L. Hidayat, Kadin Kabupaten Pangandaran H. Tedi Sonjaya, Sekum Gapensi Jabar Ismet beserta anggota, Ketua BPC Gapensi Kabupaten Pangandaran Ipin Aripin Hariansyah, Sekmat Pangandaran H, Bangi, Danramil Pangandaran yang diwakili oleh Peltu Maryono serta peserta Muscab. Muscab BPC Gapensi Ke II tahun 2018 secara resmi dibuka langsung oleh Ketua Panitia penyelenggara adalah Iwan Hadiana.
Dalam sambutannya, Ketua BPC Gapensi Kabupaten Pangandaran Ipin Aripin Hariansyah mengatakan sebagimana kita ketahui bahwa Badan Pimpinan Cabang Gapensi Kabupaten Pangandaran Masa Bhakti 2012-2018 akan segera mengakhiri masa Bhaktinya.
“Pada Muscab II akan dipilih penerus untuk memimpin organisasi masa periode tahun 2018-2023. Saya sudah memimpin Gapensi selama 1 periode dan dalam catatan tak ada masalah yang dialami bahkan berkembang pesat anggota yang ada,” ujarnya.
Dulu saat pertama dibentuk, kata Ipin, hanya ada 40 badan usaha yang tergabung, namun saat ini sudah bergabung 110 badan usaha.
“Penyelenggaraan Muscab Kali ini, 3 bulan sebelum masa jabatan berakhir. Melalui Muscab II ini kita akan melakukan evaluasi atas perjalanan Organisasi,” ungkap Ipin.
Sementara itu, Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata menegaskan kepada peserta Muscab BPC Gapensi kedepannya perlu dipertajam dan pembinaan, banyak persoalan yang menyangkut dengan hukum di Indonesia.
“Lelang pengadaan sudah berjalan 3 kali lelang 2016, 2017 dan 2018 banyak anak buah saya yang dipanggil oleh penegak hukum, akhirnya saya berkesimpulan dari proses pembangunan itu harus memenuhi kepentingan masyarakat dengan hasil pekerjaan yang baik dan sesuai aturan,” tegasnya.
Kini, sambungnya, Sudah dimulai untuk keterbukaan dalam pelaksanaan lelang, dan yang jadi persoalan teman di Gapensi ada beberapa temuan dari hasil pekerjaan dan ini perlu kita sikapi.
“Saya sedang membuat aplikasi konsultan pengawas yang dituangkan lewat konsioner. Misalkan teman pesan beton dan readimix teman-teman harus mempunyai sertifikat sehingga bisa tahu berapa volume ketika barang datang,” kata Jeje.
“Saya perhatikan betul bendera rekan-rekan saja bisa dihitung dengan jari. Dan diharapkan kedepannya Gapensi melakulan pembinaan kepada rekan-rekan pengusaha, sekarang ada kesepakatan bersama antara polri dan kejakasaan, tentu kedepan tidak akan bisa main-main lagi,” tutupnya. (dry)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *