DEJABAR.ID, BOGOR – Sebuah kejuaraan bulutangkis pelajar bertajuk Seven Open Badminton Kujang Sakti digelar, hingga Sabtu (22/09/2018) mendatang di Gor SMA Negeri 7, Jalan Palupuh, Kota Bogor. Kejuaraan bulutangkis yang sudah memasuki tahun ke-16 ini juga masuk dalam rangkaian HUT SMA Negeri 7 diikuti oleh 1120 pelajar yang berasal dari seluruh penjuru Tanah Air.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat yang membuka kegiatan turut memberikan apresiasi kepada SMA Negeri 7 selaku penyelenggara.
“Kami bersyukur kegiatan ini bisa terus dipertahankan hingga saat ini dan mampu menyedot ribuan atlet badminton dari berbagai daerah,” ujarnya.
Menurut Ade, ajang kejuaraan ini tidak hanya sekedar menyambung silaturahmi, melainkan juga sebagai wadah untuk saling berkompetisi dengan sportif. Dengan turnamen ini juga mampu melahirkan atlet-atlet bulutangkis terbaik yang nantinya bisa membanggakan Kota Bogor dan Indonesia.
“Semoga lahir atlet bulutangkis Kota Bogor yang bisa berprestasi dari tingkat Kota, Provinsi, Nasional bahkan Internasional,” imbuhnya.
Ketua Panitia Aris Kusuma mengatakan, kejuaraan bulutangkis ini berawal dari ditunjukkan SMA Negeri 7 untuk menjadi basis bulutangkis Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) Kota Bogor. Setelah itu, kejuaraan ini terus digelar dan kemudian masuk dalam agenda rutin Osis SMA Negeri 7. Meski begitu, kejuaraan ini sudah diakui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor.
“Di kejuaraan bulutangkis ini 1.120 peserta dari seluruh Indonesia memperebutkan piala Wali Kota Bogor, Piala Kujang Sakti, Piala Bapopsi dan Piala Kepala Sekolah. Tentunya akan ada juga uang pembinaan dan Japres,” jelasnya.
Aris menambahkan, dari kejuaraan bulutangkis pelajar ini telah banyak melahirkan atlet-atlet nasional berprestasi. Mencetak atlet berprestasi memang menjadi tujuan utama kejuaraan ini, mengingat bulutangkis merupakan olahraga kebanggaan Indonesia dan bulutangkis Indonesia masih belum terkalahkan.
“Kalau generasi mudanya sibuk berprestasi maka hal-hal negatif seperti tawuran semoga tidak akan ada lagi,” katanya. (awk)
Leave a Reply