DEJABAR.ID, SUBANG – Intensitas hujan yang tinggi di wilayah Subang Selatan, menyebabkan debit air sungai Cipunagara mulai meluap.
Warga Pamanukan pun mulai was-was akan banjir besar tahun 2014 kembali terulang. Akibat jebolnya tanggul sungai Cipunagara yang tak mampu menahan debit air.
Akibat meluapnya sungai Cipunagara dalam dua hari ini, ratusan hektar sawah dan pemukiman warga dibataran sungai Cipunagara terendam banjir.
Berdasarkan pantauan Selasa (12/2/2019), sekitar pukul 08.00 Wib, sungai Cipunagara telah mencapai 5,70 Mdpl dengn Debit Air 477.03 M3 per detik.
Kondisi naiknya permukaan air sungai Cipunagara tersebut diketahui terjadi dari kemarin Senin (11/2/2019), dini hari sekitar Pukul 03.00 WIB dimana ketinggian air telah mencapai 4.52 Mdpl.
Petugas pemantauan pos banjir Pamanukan Tarmini (48), mengungkapkan, bahwa kondisi sungai Cipunagara saat ini statusnya awas. Sebab untuk ketinggian diatas 5,70 dinyatakan Awas.
“Statusnya masuk awas, sudah diatas 5,70 Mdpl, dan Alhamdulillah hari ini Selasa (12/02/2019), TMA sudah mulai surut sekitar 5,40 Mdpl,” ungkap Ajum, Selasa (12/1/2019).
Ajum menyampaikan bahwa dampak dari ketinggian sungai Cipunagara diangka tersebut akan memberikan dampak pada persawahan di lima desa.
Air sini ini masuk sawah, pintu pembuangan kesawahnya karena ada yang rusak, jadi air ini mengalirnya ke sawah-sawah diantaranya Karangmulya, Bobos, sama Pangarengan,”kata Ajum sapaan akrabnya.
Ia mengatakan jika ketinggian diangka 5,70 -6,00 Mdpl masih terbilang aman, karena air hanya berdampak pada area persawahan dan tidak meluap ke permukiman.
“Kalau banjir ke permukiman itu sekitar 7,00 Mdpl, tapi statusnya saat ini memang awas,” tegasnya.
Ia mengatakan dari informasi yang diterima, area persawahan di Blok Sukamanah, mulai teraliri sawah karena air telah meluap dari tanggul.
“Bahkan di Sukamanah air mulai meluap ke sawah. Dimana kondisinya cukup parah,” pungkasnya.(Ahy)
Leave a Reply