DEJABAR.ID, BANDUNG-Hingga saat ini jumlah guru PNS maupun Non PNS berjumlah 30.000-an di Kota Bandung.
Sementara jumlah sekolah yang ada sekitar 14.000 sekolah itu artinya jumlah guru yang ada di Kota Bandung sudah mencukupi. Untuk itu Dinas Pendidikan Kota Bandung selalu mendorong berbagai cara untuk mendukung para guru agar tidak melek teknologi.
“Guru tidak bisa digantikan oleh teknologi tapi guru harus bisa memakai teknologi,” ujar Bambang saat ditemui di Bandung Menjawab, Kamis(22/11/2018).
Ada beberapa sinergitas yang dilakukan yang pertama adalah meningkatkan kualifikasi akademik sesuai dengan mata pelajaran. Guru yang mengajar IPA harus disiplin ilmu IPA, begitupun dengan mata pelajaran yang lain.
Kedua, meningkatkan kompetensi potensial. “Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan potensial salah satunya meningkatkan kompetensi sosial dan kompetensi teknik belajar,” lanjutnya.
Selain itu memberikan kesejahteraan para guru. Para guru yang PNS akan diberikan sertifikasi sesuai waktu dan guru para honorer akan diberikan Tamsil atau tambahan penghasilan.
Dana Tamsil akan diberikan dengan dana rentan mulai dari 800-1,2 jt. Namun dengan satu syarat yaitu guru honorer dan mengajar 5-8 jam perhari.
Disamping itu Dinas Pendidikan Kota Bandung juga membuat aplikasi berbasis teknologi. Salah satunya Aplikasi Sakoja, yang dimana para guru dapat membuat metode pembelajaran seperti presentasi menggunakan power point.
Selain itu ujian berbasis online juga akan diadakan atau ulangan online, dengan program ini dapat mengurangi angka pengeluaran untuk ujian dengan kertas.
“Untuk aplikasi hingga saat ini akan terus dilakukan sosialisasikan baik kepada guru dan siswa,” tutupnya.(Eca)