DEJABAR.ID, SUBANG – Sejumlah area tanam di 3 wilayah kecamatan di Pantura Subang mengalami dampak kekeringan pada musim kemarau 2019.
Untuk mengantisipasi hal yang lebih buruk terjadi, Dinas Pertanian Kabupaten Subang menggelar Sosialisasi dan koordinasi penanggulangan kekeringan dan tata kelola tanam dimusim kemarau 2019
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak Dinas Pertanian Subang menjalin kerjasama dengan TNI-POLRI, PJT II, dan BPBD
“Kami Distan Subang menjalin kerja sama dengan unsur TNI-POLRI PJT II dan BPBD untuk penanggulangan kekeringan di kecamatan Pamanukan, Sukasari dan Legonkulon sekaligus melakukan pendampingan ke petani untuk menghadapi kekeringan,” ujar Kadistan Subang, Djaja Rohmadja.
Djaja mengatakan itu saat ini kita menggelar sosialisasi dan rapat koordinasi (Rakor) dengan unsur Muspika 3 kecamatan untuk membahas dampak kekeringan dan solusi yang mungkin bisa dilakukan.
“Mereka datang mewakili tiap daerah untuk mengawal dan mendampingi petani dalam menghadapi dampak kekeringan,” ujarnya.
Lebih lanjut Djaja mengatakan TNI-POLRI setiap tahun sudah melibatkan diri pada penanganan dampak kekeringan.
Pengalaman itu, menjadi bekal bahwa pemetaan wilayah dan pompanisasi menjadi penting dan harus dikerjakan bersama-sama.
“Soal mitigasi, tentunya TNI-POLRI dan BPBD sudah memiliki pengalaman banyak karena beberapa kali kami turun ke lapangan bersama Kementan. Jadi, menanggulangi kekeringan itu tidak bisa sendirian, harus ada sinergitas,” katanya.
Djaja menambahkan, dukungan lain yang juga sedang dikerjakan TNI-POLRI adalah mendirikan posko mitigasi kekeringan di daerah-daerah yang terkena dampak.
“Selama ini TNI-POLRI sudah melakukan pendampingan Upsus (Upaya Khusus) yang diinisiasi para Babinsa. Di sana, mereka juga mengawal pembagian air supaya tidak rebutan dan menjebol titik air,” ungkapnya.
“Selain itu, upaya yang tengah dilakukan dalam mengatasi kekeringan dan percepatan tanam sawah, diantaranya bersama dengan Dirjen Tanaman Pangan tengah melakukan upaya pencanangan penanaman padi gogo seluas 10.000 hektar bagi wilayah sawah yang kesulitan air di Kab. Subang. Saat ini, pengolahan tanah dengan rotari mulai dilakukan di Desa Pusakaratu kec. Pusakanagara,” imbuhnya.
Sementara Kapolsek Pamanukan Kompol Dadang Cahyadiawan dalam sambutannya mengatakan akan mengawal jalannya proses tanam dimusim kemarau ini.
“Kita TNI-POLRI siap mengawal jalannya musim tanam demi kondusifitas dikalangan petani. Khususnya dalam mengawal penyaluran/gilir air agar petani tak berebut dan kebagian rata dapat air,” ujar Kapolsek Pamanukan Kompol Dadang Cahyadiawan.
Dadang juga menghimbau kepada para petani agar menjaga saluran irigasi agar tidak tersumbat.
“Saluran air harus selalu dijaga agar pasokan air tetap lancar kepesawahan,” ucapnya. (Ahy)