DEJABAR.ID, PANGANDARAN-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terus gencar melakukan sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 kepada basis pemilih strategis, khususnya kepada kaum marjinal. Karena, mereka masih ada yang belum tahu tentang perbedaan pelaksanaan pemilu 2014 dan 2019.
Komisioner KPU Kabupaten Pangandaran, Maskuri menyebutkan bahwa masih banyak kaum marjinal dari basis pemilih strategis yang belum mengerti antara perbedaan warna kertas dalam pemilu nanti.
“Pasalnya, pemilu tahun ini disatukan, maka jumlah kertas surat suara yang diberikan jumlahnya menjadi lima buah, nach ini yang membuat mereka bingung,” ujar Maskuri kepada dejabar.id saat dihubungi melalui sambungan telepon selularnya, Sabtu (30/03/2019).
Untuk jumlah surat suara yang diberikan kepada pemilih, kata dia, yaitu surat suara DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPD RI, DPR RI dan Capres Cawapres.
“Kami juga menyampaikan kepada mereka, kalau yang warna abu-abu untuk capres dan cawapres, merah untuk DPD RI, kuning untuk DPR RI, biru untuk DPRD Provinsi dan warna hijau untuk DPRD Kabupaten/Kota,” tuturnya.
Menurut Maskuri bahwa perbedaan warna surat suara tersebut perlu sekali untuk dijelaskan kepada masyarakat agar nantinya tidak terjadi kebingungan saat mencolok.
“Jika tidak dijelaskan, khawatir mereka (pemilih-red) akan lama berada di dalam kotak suara saat pencoblosan nanti,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, KPU Pangandaran terus mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk memberikan hak suaranya dalam pemilihan nanti.
“Kami menargetkan partisifasi masyarakat hingga 79,64 persen,” sebutnya optimis.
Sementara itu, Bagian Sosialisasi dan Pendidikan pemilih Ai Fahmi Anwari, mengatakan sebagian besar masyarakat memang belum begitu mengetahui warna surat suara dalam pemilu nanti.
“Namun dengan adanya sosialisasi sedikit demi sedikit kami sampaikan dan jelaskan kepada mereka dan kini mereka sudah lebih tahu,” singkatnya.(dry)
Duh! Di Pangandaran Banyak Warga Buta Warna Surat Suara Pemilu 2019
