DEJABAR.ID, CIREBON – Museum Pusaka Kasepuhan Cirebon menyimpan benda-benda pusaka bersejarah peninggalan Kesultanan Cirebon. Selain benda-benda, di dalam museum juga terdapat reruntuhan bangunan yang umurnya sudah mencapai 600 tahun, yakni Situs Nyi Rara Denok.
Reruntuhan ini bisa ditemui di bagian paling ujung museum. Antara museum dan situs hanya dibatasi oleh dinding kaca, sehingga seolah situs tersebut berada di luar museum. Situs tersebut terdiri atas sejumlah tumpukan bata merah dan beberapa terakota atau tembikar dari tanah.
Menurut Wakabag Paket Wisata Museum Pusaka Keraton Kesepuhan Cirebon, RM Hafid Permadi, dahulu tempat tersebut berfungsi sebagai penyimpanan benda pusaka Kesultanan Cirebon, yang didirikan sekitar abad ke 14.
“Gedungnya sendiri dibangun sekitar abad ke-14 masehi, yang diperuntukan tempat penyimpanan barang-barang pusaka kesultanan,” jelasnya saat ditemui dejabar.id di Keraton Kesepuhan Cirebon, Sabtu (30/3/2019).
Dia menjelaskan, bentuk bangunan Gedong Nyi Rara Denok ketika itu seperti gedung bertingkat. Gaya arsitekturnya dipengaruhi oleh budaya Tiongkok, dengan banyaknya ukiran pada bagian bangunannya. Pengaruh tersebut disebabkan karena adanya kedekatan antara Sunan Gunung Jati dengan Dinasti Ming yang berkuasa pada masa itu.
“Nama Nyi Rara Denok ini disimbolkan seorang perempuan cantik,” jelasnya.
Pada masa itu, lanjutnya, di situs tersebut terdapat juga taman air yang indah, sebagai tempat para putri atau keluarga keraton berkumpul. Bahkan, taman air itu mengadopsi sistem pengairan mirip Taman Air Gua Sunyaragi.
Hafid melanjutkan, reruntuhan Gedong Si Rara Denok kini menjadi bagian dari Museum Pusaka Keraton Kesepuhan Cirebon. Situs ini pun, menjadi salah satu daya tarik para pengunjung museum.
“Sekarang reruntuhannya menjadi bagian museum, bahkan pengunjung pun berfoto di depan reruntuhan,” pungkasnya.(Jfr)