DEJABAR.ID.PANGANDARAN-Perairan Pangandaran yang berbatasan dengan perairan Australia dinilai rawan jadi akses jalan penyelundupan narkoba oleh warga negara asing (WNA). Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Solih AP.
Menurut Solih bahwa kerawanan tersebut dinyatakan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Ciamis saat menggelar rapat koordinasi beberapa waktu lalu.
“Secara administrasi keberadaan WNA di Pangandaran masih bisa terkendali, namun yang menjadi kekhawatiran satu yaitu penyelundupan narkoba melalui akses jalur perairan,” ujar Solih saat dihubungi Dejabar.id, Sabtu (1/12/2018).
Solih menyebutkan, modus dari aksi penyelundupan narkoba tersebut di antaranya dengan cara bertemu dengan nelayan atau warga di tengah laut dan menitipkan barang ditempat yang sudah ditentukan.
“Bisa saja nelayan atau warga yang dititipkan barang tidak mengetahui yang dibawa itu merupakan narkoba, dan WNA pemilik barang tidak mendarat dari perairan,” terangnya.
Padahal, kata Solih, Angkatan Laut yang bertugas di wilayah perairan Pangandaran dinilai sudah pro aktif dan ekstra waspada saat melihat kapal asing yang mendekat ke perairan Pangandaran.
“Selain itu, pihak BNN Ciamis pun juga sudah mewaspadai indikasi aksi tersebut dan saat ini statusnya cegah dini,” katanya.
Solih mengimbau kepada seluruh nelayan atau warga pangandaran yang sering melaut untuk hati-hati jika ada kapal asing menitipkan barang.
“Jika ada kapal asing yang menitipkan barang, para nelayan harus kroscek terlebih dahulu karena khawatir barang tersebut merupakan narkoba yang sengaja diselundupkan untuk diedarkan di Pangandaran,” pungkasnya.(dry)