DEJABAR.ID, PANGANDARAN – Sekitar 500 santri dari 10 Kecamatan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengadakan Deklarasi untuk mendukung pencalonan presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019. Kegiatan deklarasi tersebut bertempat di Gedung Dakwah Kecamatan Padaherang. Minggu (09/9/2018).
Santri untuk Joko Widodo (SAJODO) merupakan kumpulan Santri yang berlandaskan Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan mengikuti ajaran-ajarannya, dan nilai-nilai Islam yang mendasar termasuk tawassuth (jalan tengah, yaitu jalan moderat), tawaazun (keseimbangan; harmoni), tasaamuh (kelemah-lembutan dan kasih sayang, bukan kekerasan dan pemaksaan) dan itidaal (keadilan) di tengah budaya Nusantara dan tidak bertentangan dengan syariat Islam sebagaimana dipahami, diajarkan, dan diamalkan oleh Ulama Ahlussunnah wal Jamaah di seluruh dunia;
Ketua Relawan Sajodo (Santri untuk Jokowi) Dudung Nurkhotim Sa’id mengatakan bahwa Sajodo memiliki wawasan Islam Nusantara sebagai paradigma Islam yang layak diteladani, dan menghargai budaya yang telah ada serta mengedepankan harmoni dan perdamaian.
“Kami terus-menerus berupaya menyempurnakan akhlaqul karimah karena hanya dengan cara itulah Islam dapat sungguh-sungguh mewujud sebagai rahmat bagi semesta alam (Rahmatan lil Aalamin),” ujarnya kepada DEJABAR disela-sela kegiatan Deklarasi.
Dudung menyebutkan bahwa Sajodo adalah perpaduan antara Politik dan Agama, politisi dan santri. Nasionalisme dan religiusitas, perpaduan Joko Widodo (nasionalis) dan Kyai Maruf Amin (ulama).
“Diharapkan pertemuan dua tokoh besar ini terdapat perpaduan yang dinamis dan bahu membahu membangun kemandirian dan kedaulatan bangsa,” harap Dudung.
Sajodo ini terbentuk dari kesadaran politik para santri untuk mendukung pencalonan presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019 dengan dasar pertimbangan kinerja Presiden Jokowi selama periode kepemimpinannya membuktikan mampu memperkuat jati diri bangsa sebagai negara maritim.
“Bapak Jokowi juga mampu membuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan demokratis, pemerataan pembangunan sampai ke daerah pinggiran, penegakan hukum dan penguatan lembaga hukum anti korupsi, peningkatan kualitas hidup manusia dengan pendidikan dan landreform dan banyak program lain yang tentu tidak harus disebutkan semua, namun masyarakat merasakan bagaimana bangsa ini mulai mandiri,” paparnya.
Maka pada hari ini, lanjut Dudung, ratusan santri/santriwati melalui deklarasi menyatakan dukungan penuh pencalonan presiden Joko Widodo – KH. Maruf Amin dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.
“Setelah konsultasi dengan para ulama, musyawarah dengan perwakilan santri dan dengan pertimbangan akan pentingnya keterwakilan peran ulama dalam pemerintahan yang diwakili Kyai Maruf Amin sebagai Wakil Presiden,” ungkapnya.
“Kami juga menolak adanya ekstremisme agama, teror, dan konflik politik yang mengatas namakan agama serta gelombang pemicu Islamofobia lainnya, seperti menyeru kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan semua pemeluk agama serta semua suku bangsa untuk bergabung dalam upaya membangun konsensus global untuk tidak mempolitisasi Islam, dan memarjinalkan mereka yang hendak mengeksploitasi Islam,” harap Dudung dengan tegas.
Dudung menambahkan pihaknya bertekad terus dalam memupuk rasa kebangsaan dan nasionalisme santri serta berperan dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Upaya memperjuangkan terwujudnya dunia di mana Islam dan kaum Muslimin sungguh-sungguh menjadi pembawa kebaikan dan berkontribusi bagi kemaslahatan seluruh umat manusia (Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghafur),” pungkasnya.
Dalam giat deklarasi tersebut dihadiri Bupati pangandaran H. Jeje Wiradinata, Pengasuh Pondok Pesantren Riyadussalikin Luthfi Fauzi, Anggota DPRD Pangandaran Herma Bastaman dan para Kepala Desa Se-kecamatan Padaherang. Deklarasi tersebut pun mendapatkan pengamanan dari pihak Kepolisian. (dry)
Leave a Reply