DEJABAR.ID, SUBANG – Badut, sekilas jika mendengar kata itu, kita akan dihadapkan pada makna sosok penghibur anak-anak yang lucu dan menggemaskan. Penampilannya menarik. Pakaiannya warna warni. Mulutnya di-makeup sedemikian rupa. Ciri khasnya di bagian hidungnya berwarna mereh.
Selain itu, Badut juga bisa melakukan berbagai jenis atraksi dan permainan. Badut biasanya hadir di acara-acara ulang tahun anak-anak atau hiburan anak-anak lainnya untuk sekedar memberikan tontonan yang ceria dan menghibur.
Bagi warga Subang yang ingin lihat badut, tak usah jauh-jauh atau bingung karena di Subang sendiri banyak seniman yang menggeluti profesi yang selalu menghibur anak-anak. Nah untuk anda yang ingin tahu cukup datang ke Alun-alun Subang pasti akan ketemu badut-badut itu.
Di Subang badut – badut itu berhimpun dalam sebuah wadah (Komunitas Badut ) yang diberinama “KOMUNITAS BADUT SALJU,”
“Komunitas “Badut Salju” Subang terbentuk sejak 7 tahun lalu atau tepatnya 1 Januari 2011 dengan jumlah anggota 80 orang,” ujar Agus Firmansyah Ketua Komunitas Badut Salju Subang disela-sela kegiatan penggalangan dana Subang Peduli Lombok, Minggu (9/9/2018).
Menurut Agus, Komunitas Badut Salju ini dibentuk untuk menghibur anak-anak dan masyarakat.
“Awalnya karena kita suka menghibur orang dengan lucu-lucuan, akhirnya apa salahnya kita jadi badut,” katanya.
Menjadi Badut bukan profesi hina, melainkan bagian dari usaha mencari nafkah yang halal.
“Selain menghibur, kita jadi Badut juga untuk mencari nafkah untuk memenuhi kehidupan kita sendiri maupun keluarga,” ungkapnya.
Dikatakan Agus, di Subang sendiri, Badut biasa mencari nafkah setiap malam minggu di kawasan Alun-alun Subang untuk menghibur orang yang sedang bermain di alun-alun Subang.
“Kita bisa melayani foto Selfi dengan para pengunjung alun-alun dan kita patok harga Rp 5.000 untuk warga yang ingin berselfie dengan komunitas badut Salju, Selain itu kita juga melayani undangan di acara ulang tahun anak, hiburan hajatan dengan tarif Rp.2,5 Juta, serta kita juga suka ikut ambil bagian di acara bakti sosial seperti hari ini Penggalangan Dana Subang Peduli Lombok,” katanya.
Selain menghibur, Komunitas badut Salju lanjutunya bisa Sulap dari mulai sulap yang menghibur hingga sulap yang ekstrim sekaligus.
Lebih lanjut Agus mengatakan, Badut Salju Subang ini ada berbagai jenis dan peran yang dipakai oleh masing-masing anggotanya.
“Jenisnya ada badut secara umum, ada pocong-pocongan lucu dan berbagai tokoh kartun, superhero yang saat ini sedang buming jadi idola anak-anak saat ini,” katanya.
Agus juga mengaku miris jika melihat ada badut mengamen di lampu merah seperti di kota-kota besar.
“Sebagai seorang penggiat seni Badut dan sulap, saya selalu merasa miris tatkala melihat orang-orang berpenampilan Badut yang ada di lampu-lampu merah jalan, atau mereka yang keliling dari satu rumah ke rumah lainnya. Tak jarang mereka dipandang sebelah mata. Orang-orang akhirnya memandang Badut tak lebih dari pengamen,” tuturnya.
Berangkat dari rasa iba itu, akhirnya Agus Firmansyah berinisiatif untuk membentuk Komunitas Badut di Subang. Ia mewadahi siapa saja yang memiliki ketertarikan pada dunia Badut untuk berhimpun di wadah itu. Dengan demikian, kata Agus, semua yang berhimpun disitu bisa saling bertukar meteri tentang Badut dan lain sebagainya. Karena dalam Badut, kata Agus, tidak hanya cukup bermodal lucu dan berani malu. Tapi ada trik dan teori yang harus dipelajari.
“Badut itu bukan pengamen. Tapi seni menghibur yang luhur,” pungkas Agus Firmansyah.
Bagi anda yang berminat mengundang komunitas “Badut Salju Subang” bisa menghubungi Agus Firmansyah (Ketua dan pembina Badut Salju Subang di nomor Kontak) 085320404771 atau bisa datang langsung ke Markasnya di BTN Griya Cinangsi Subang. (ahy)
Leave a Reply