Dejabar.id, Medan – Ketua Dewan Pimpinan Form masyatajat pemantau negara (FORMAPERA) Teuku Yudhistira meminta Presiden Jokowi untuk perintahkan Kapolri agar mencopot Kapolda Jawa Timur.
“Pernyataan Nico Afinta yang membenarkan tembakan gas air mata sesuai prosedur itu fatal,bisa dibayangkan gas air mata ditembakkan ke atas tribun hingga para fans Aremania kocar kacir dan lari ke pintu yang terkunci,”ucap Yudhis.
“Jangan hanya Kapolres dan Komandan Brimob yang bertugas saja, saya sangat setuju pernyataan Kapolri yang potong kepala jika ada kesalahan dibawah,ini tragedi pak Listyo Sigit segera copot Kapolda Jatim,”tegasnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta turut mencopot Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta buntut Tragedi Kanjuruhan. Sebab, Nico dianggap sebagai salah satu pihak yang mesti bertanggung jawab atas tragedi yang menewaskan 125 korban jiwa tersebut.
“Insiden Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang dan ratusan luka-luka melibatkan personel aparat kepolisian di bawah jajarannya, terdiri lintas Polres dan satuan. Jadi tidak mungkin Kapolda tidak mengetahui pergerakan anggota dalam event tersebut,” kata Pengamat kepolisan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto saat dihubungi, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga : Jaksa Agung harus Usut Tuntas Pudjianto Gondosasmito
Di sisi lain, surat permohonan perubahan jadwal pertandingan antara Arema dan Persebaya yang diajukan mantan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga dinilai Bambang sudah atas sepengatahuan Nico selaku Kapolda.
Setelah kejadian, Kapolda Jatim, Nico Afinta, memberikan pernyataan kepada awak media.
Namun ada dua hal yang mendapat sorotan dari netizen. Pertama adalah pernyataan Nico Afinta tentang penggunaan gas air mata yang sudah sesuai prosedur.
Menurutnya, gas air mata ditembakkan karena massa mulai anarkis.
Warganet menganggap jika pihak kepolisian tidak mau disalahkan. Apalagi, penggunaan gas air mata sudah dilarang oleh FIFA.
“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” kata Nico.
Selain pernyataan tersebut, Nico Afinta juga dikritik karena terlalu menyalahkan suporter.
“Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini,” imbuhnya.
Leave a Reply