DEJABAR.ID, PANGANDARAN-Bupati Pangandaran yang juga menjadi Ketua KUD Minasari Jeje Wiradinata saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Minasari di Tempat Pelelangan Ikan pantai Timur Pangandaran menyebutkan bahwa potensi perikanan laut belum tergali secara maksimal oleh para nelayan Pangandaran yang hanya berangkat pada siang dan pulang malam hari.
“Potensi ikan potensi ikan itu banyaknya ada di tengah laut dan harus beberapa hari di tengah lautnya,” ujar Jeje kepada dejabar.id. Kamis (28/03/2019).
Untuk menggali potensi ikan laut tersebut, sambung Jeje, pihaknya akan mendatangkan 20 orang nelayan dari Jawa Timur yang ahli dalam menangkap ikan tuna.
” Nantinya 20 orang nelayan itu akan mengajarkan nelayan Pangandaran bagaimana cara menangkap ikan tuna. Karena ikan tuna itu kan adanya di tengah laut,” katannya.
Jeje pun mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Pangandaran akan mengalokasikan anggarannya untuk asuransi nelayan yang dibayarkan pertahunnya.
“Nanti kita juga bantu untuk asuransi nelayan dan jaminan Kesehatan nya (BPJS-red) melalui Kartu waluya,” terangnya.
Sebagai Ketua KUD Minasari, Jeje mengungkapkan perjalanannya selama 5 tahun ini, tak hanya melayani jasa pelelangan ikan saja, KUD Minasari pun telah mengembangkan usahanya dengan membuka usaha restoran, gudang ikan, pabrik es, toko oleh-oleh dan minimarket (KUD Mart-red).
“Minimarketnya insya allah akan mulai beroperasi pada 1 April 2019 besok,” sebutnya.
Jeje mengisahkan, mengawali dirinya berani merintis KUD Minasari yang sempat bangkrut dan gulung tikar pada masa pengurusan terdahulu, dirinya bersama rekan lainnya untuk menghidupkan kembali.
“Saya kan anak nelayan, saya merasa sedih, banyak nelayan yang mengeluhkan anjloknya harga ikan, makanya saya nekat untuk merintis dan menghidupkan kembali koperasi ini (KUD Minasari) mulai dari nol berbekal modal dari bantuan dari rekan di DPRD Ciamis dan DPRD Jawa Barat sebesar Rp 150 juta untuk dana operasional,” kisah Jeje.
Dana tersebut, lanjut Jeje, digunakan untuk membenahi manajemen dan menggiring kembali para nelayan untuk menjual ikan ke tempat pelelangan ikan, dan bahkan sempat dimusuhi oleh para bakul dengan bujukan iming-iming dapat komisi supaya nelayan tetap menjual hasil tangkap ikannya ke bakul atau pengepul dan ia pun menolaknya.
“Karena saya ingin KUD ini maju untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan hingga KUD ini pulih kembali,”tuturnya.
Pada tahun 2018, Jeje menuturkan bahwa KUD Minasari memiliki 704 orang anggota dengan nilai transaksi perikanan mencapai Rp40 miliar dengan laba kotor koperasi menembus angka Rp1,5 miliar dan sisa hasil usaha mencapai Rp500 juta.
“Sebagai Bupati di Pangandaran saya sering meminta untuk berhenti menjadi ketua koperasi, namun tidak diperbolehkan para nelayan.Mungkin saya ini satu-satunya bupati yang jadi ketua KUD dan seperti kurang kerjaan saja. Tapi, ya sudah, ini menjadi komitmen saya untuk membantu nelayan,” pungkasnya.(dry)