DEJBAR.ID, CIREBON – Sampah-sampah yang mulai menggunung di beberapa titik di TPS (Tempat Pemungutan Sampah) Kota Cirebon, menimbulkan permasalahan baru. Bahkan, gunungan sampah tersebut sudah melewati batas dan memakan badan jalan, hingga kerap menimbulkan bau tak sedap dan kenyamanan pengguna jalan.
Menurut Beni selaku petugas pemungutan sampah, pemandangan ini sudah terjadi sejak Kamis (30/8/2018) lalu. Hal tersebut diakibatkan tidak adanya solar atau bahan bakar untuk mobil yang berfungsi sebagai pengangkut sampah-sampah di beberapa TPS, menuju TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Kopi Luhur, Kota Cirebon.
“Alasannya tidak ada solar. Ya kita juga mau kerja bagaimana kalau mobil tidak bisa beroperasi,” jelas Beni saat ditemui dejabar.id di TPS Kesambi, Jl. Kesambi Kota Cirebon, Senin (3/9/2018).
Beni menjelaskan, biasanya sampah diangkut ke TPA empat kali sehari. Dan aktivitas tersebut berhenti pada Kamis kemarin.
Dengan menggunungnya tumpukan sampah ini, lanjut Beni, dirinya dan 7 petugas pemungutan sampah di TPS Kesambi, masih belum tahu kelanjutannya. Sebab, hingga saat ini dirinya belum melakukan apa-apa. Apalagi, masih membutuhkan uang untuk biaya hidup.
“Kita tidak bisa bekerja kalau begini,” jelasnya.
Sedangkan menurut Kepala Dinas Lingkungan hidup H. Syukur, kendalanya saat ini adalah memang tidak tersedianya anggaran untuk BBM Solar. Dan rencananya untuk hari ini (3/9/2018), akan segera dirapatkan untuk menanggulangi hal tersebut.
“Kita akan rapatkan hari ini untuk membahas masalah itu,” pungkasnya.(jfr)
Leave a Reply