Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi (Himatansi) Fakultas Ekonomi Unswagati Cirebon mengadakan Olimpiade Akuntansi 2018 Tingkat SMA/MA dan SMK se-Wilayah III Cirebon, yang bertempat di Auditorium Uswagati Kampus I, Jl. Pemuda, Kota Cirebon, Senin (8/10/2018).
Terdapat sekitar 45 tim peserta yang mengikuti olimpiade ini, yang masing-masing terdiri dari 22 tim SMA, dan 23 tim SMK. Adapun masing-masing tim terdiri dari 3 siswa.
Menurut Ketua Umum Himantansi Fakultas Ekonomi Unswagati Cirebon, Faisal, kompetisi ini merupakan agenda rutin tahunan yang diadakan oleh Himatansi, guna memperkenalkan bahwa akuntansi bukanlah pelajaran yang menakutkan seperti yang diasumsikan khalayak umum.
“Justru sebaliknya, akuntansi itu lebih mudah, namun butuh ketelitian dan kecermatan. Itu melatih kita dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya, Senin (8/10/2018).
Faisal menjelaskan, kurikulum SMA dan SMK berbeda. Karena itu, kategori lombanya dibagi 2, yakni tingkat SMK dan SMA. Nantinya mereka akan melakukan tiga babak. Babak pertama adalah mengerjakan 100 soal pilihan ganda. Jika lolos, 10 tim dari masing-masing kategori akan melanjutkan ke babak semi final. Lalu, mereka akan memperebutkan kembali posisi ke babak final untuk keesokan harinya.
“Di babak final ini formatnya seperti cerdas cermat. Akan ada 5 tim dari SMA dan 5 tim juga dari SMK untuk memperbutkan juara,” jelasnya.
Pada tahap akhir, tambah Faisal, akan dipilih juara 1,2, dan 3, serta juara harapan 1 dan 2 dari masing-masing kategori (SMA dan SMK) dengan apresiasi berupa trophy, sertifikat, dan uang pembinaan.
Faisal menambahkan, mempelajari akuntansi memiliki pengaruh yang sangat mendalam bagi kehidupan sehari-hari, karena dapat mengasah ketelitian dan juga kecermatan. Karena dalam prakteknya, akuntansi dipakai di bidang manapun, termasuk dalam menjalankan usaha.
Selain olimpiade, lanjut Faisal, juga diakan seminar tentang akuntansi untuk memperkenalkan kepada siswa-siswa SMA dan SMK tentang akuntansi, dan juga kiat-kiat cara memasuki jurusan akuntansi di kampus Unswagati. Untuk pesertanya sendiri, terdapat sekitar 290 orang.
Dengan adanya kegiatan ini, Faisal berharap akuntansi tidak lagi ipandng hal yang menakutkan. Karena, akuntansi itu mudah, namun butuh ketelitian dan kecermatan dalam menghitung.
“Semoga ke depannya, kegiatan seperti ini bisa terselenggara lebih besar lagi, bahkan tidak hanya dari Wilayah III Cirebon saja, melainkan bisa sampai tingkat provinsi dan nasional,” pungkasnya.(Jfr)