Press ESC to close

Inilah Profil Calon Rektor UIN Bandung Prof. Dr. H. Bambang Qomaruzzaman, M.Ag

  • April 30, 2023

Guru Besar UIN Bandung Prof. Dr. H. Bambang Qomaruzzaman, M.Ag, mendaftarkan dirinya di hari pertama saat dibuka Pendaftaran Bakal Calon Pemilihan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung periode 2023-2027, pendaftaran tersebut diterima oleh Panitia Pemilihan Rektor, Dr. H. Usep Dedi Rustandi, M.A. didampingi Dr. H. Dadan Rusmana, M.Ag dan Dr. Yana Aditia Gerhana, M.Kom. di ruang Sekretariat. Jumat (28/4/2023).

Prof Beqi sapaan akbrab beliau menuturkan bawha selama ini ada banyak potensi dan peluang yang belum digali atau dimanfaatkan oleh UIN. UIN Bandung akan bisa lebih besar dari saat ini.

“UIN Bandung harus punya mimpi besar, misalnya menyebarkan lulusan yang menguasai ilmu agama Islam dalam spirit Sunan Gunung Djati yang berkhidmat untuk umat dan bangsa. Lalu secara manajerial UIN ini bisa jadi PTNBH.” Ungkapnya

Menurutnya, saat ini kita belum serius menangani mahasiswa dalam penguasaan ilmu agama Islam dasar seperti mengaji Al-Qur’an.

Kita butuh seriusi karena itu modal utama kita, di samping juga harus sadar kebutuhan dan tantangan abad 21.

“Untuk itu visi saya mau UIN Bandung menjadi panutan, sehingga bisa melakukan inovasi bagi umat dan bangsa. UIN Bandung harus bereputasi global berbasis keumatan dan kebangsaan,” jelasnya.

Guru Besar UIN Bandung Prof. Dr. H. Bambang Qomaruzzaman, M.Ag, saat mendaftarkan dirinya di hari pertama saat dibuka Pendaftaran Bakal Calon Pemilihan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung periode 2023-2027

Profil Calon Rektor UIN Bandung Prof. Dr. H. Bambang Qomaruzzaman, M.Ag

Jumat  (28/04/2023) menjadi hari yang bisa dibilang bersejarah. Hari dan tanggal tersebut adalah jadwal resmi pembukaan pendaftaran Bakal Calon Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tentu saja ini adalah momen yang dinanti untuk mengenal sosok siapa saja bakal calon rektor tersebut. Namun berdasarkan data, di hari tersebut hanya satu orang yang mendaftar sebagai bakal calon rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sosok pendaftar pertama ini adalah seorang profesor muda.

Namanya sudah tidak asing lagi. Bernama lengkap Prof. Dr. H. Bambang Qomaruzzaman, M.Ag., selalu disapa dengan sebutan akrab Prof. BQ. Sosok beliau dikalangan akademik sudah tidak diragukan lagi, tidak hanya sebagai dosen filsafat Islam saja melainkan dikenal juga sebagai cendikia muda. Kecendikian profesor muda ini selalu didedikasikan tidak hanya dalam bidang filsafat melainkan sering dipercaya menjadi pembicara dalam kajian agama, seni, budaya, dan sastra.

Kepercayaan masyarakat pada keahlian Prof.  BQ dalam bidang agama Islam misalnya beliau sering sekali menjadi pengkaji Islam di acara-acara rutinan di pesantren-pesantren, kampus, masjid, instansi pemerintah, dan beberapa BUMN. Tidak hanya itu juga dalam kajian keislaman beliau juga sering diundang dalam acara lintas agama sebagai perwakilan dari komunitas muslim. Kemampuan Prof. BQ dalam bidang agama ini beliau dapatkan tidak sebatas hanya dalam bangku kuliah, tetapi beliau memang lahir dari keluarga pesantren yang cukup kuat di tempat kelahirannya Serang Banten.

Tidak hanya di bidang agama, kepercayaan masyarakat pada Prof. BQ sebagai cendikia selalu dipercaya juga sebagai pengkaji pada bidang seni, budaya, dan sastra. Usut punya usut ternyata sosok Prof. BQ ini dari masa kecilnya memang kental dengan kebudayaan Banten khususnya dan bisa dibilang terlibat secara langsung. Dalam catatan di bidang teater dari sejak SMP sudah bermain teater dan menjadi penulis naskah. Pada masa SMA di Serang juga mejadi pemain teater bersama teman-temannya seperti  penyair Indonesia Toto ST Radik dan Gola Gong yang sekarang menjadi Duta Literasi Indonesia. Prof. BQ dalam bidang sastra tercatat sebagai penyair nasional dengan nama Bambang Q-Anees meskipun sekarang beliau lebih memilih sebagai kritikus sastra. Pada bidang seni rupa, Prof. BQ juga sering diundang oleh Maestro Seni Rupa Indonesia Sunaryo untuk membaca karya-karyanya.

Kehadiran Prof. BQ dalam bursa calon rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini tentu saja menjadi menarik dengan sosok beliau yang multi talent. Profesor muda ini juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan akrab, sederhana, dan gaul. Namun dari kesederhanaan dan kecendikiaannya beliau mempunyai visi UIN Bandung menjadi panutan sehingga bisa melakukan inovasi bagi umat dan bangsa. UIN Bandung harus bereputasi global berbasis keumatan dan kebangsaan.  (Rey)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *