DEJABAR.ID, TASIKMALAYA – Puluhan Pimpinan Pondok Pesantren yang tergabung dalam Forum Pondok Pesantren se Kabupaten Tasikmlaya mendeklarasikan diri menjaga pondok pesantren dari kepentingan politik praktis.
Hal tersebut dilaksanakan jelang Pemilu dan Pilpres 2019 mendatang dan dideklarasika di aula Mapolres Kab Tasikmalaya pada momen silaturahmi Kamtibmas yang diprakarsai oleh Polres Tasikmalaya, Jumat (30/11/2018) pagi.
Selain itu silaturahmi antar pimpinan pondok pesantren dengan Polres Tasikmalaya juga menyepakati untuk menciptakan situasi pemilu yang aman dan kondusif serta melawan hoax.
Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Tasikmalaya, Ustadz Anwar Nashori menuturkan deklarasi tersebut sebagai upaya untuk menempatkan pondok pesantren sesuai dengan tempatnya sebagai lembaga pendidikan agama yang eksistensinya sudah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
“Pesantren tetap berada di tengah sebagai benteng moral masyarakat. Terutama dalam momentum politik, pesantren harus tetap menjadi penyejuk,” ujarnya kepada media, usai acara deklarasi damai.
Untuk itu, ia berharap, pesantren bisa menjadi solusi alternatif dari sekian banyak permasalahan. Karena menurutnya, perbedaan politik di kalangan ulama dan pimpinan pondok pesantren adalah hal yang wajar sebagai hak individu masing-masing.
Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya, AKBP Dony Eka Putra, menuturkan, deklarasi ini disampaikan oleh seluruh pimpinan pondok pesantren yang ada di wilayah hukum Polres Tasikmalaya. Pernyataan sikap dari para pimpinan pondok pesantren ini semua sepakat untuk mengawal berlangsungnya pemilu yang aman dan damai.
“Semua sepakat dan mendukung baik Pilpres maupun Pileg harus berjalan aman, damai dan sukses,” ungkap Dony. (ian)
Leave a Reply