Press ESC to close

Kaki Gunung Ciremai Terbakar, Jalur Pendakian Masih Aman untuk Dilalui

  • September 22, 2018

DEJABAR.ID, MAJALENGKA – Pasca kebakaran hutan lindung milik Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka, terus dilakukan pemantauan oleh sejumlah relawan dari komunitas pencinta alam Ciremai Ideas dan petugas TNGC serta masyarakat sekitar.
Menurut beberapa anggota komunitas pencinta alam Ciremai Ideas, Bantaragung, Majalengka, Iyan Sofyan (29) didampingi Dede Mahendra (21) dan Maman Abdurahman (25), peristiwa kebakaran hutan lindung yang berada di bawah kaki Gunung Ciremai itu, sebelumnya ada dua titik.
Menurut dia, titik pertama kebakaran hutan tersebut, terjadi di wilayah Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, Majalengka, dengan luas kebakaran kurang lebih 1 Hektar dan titik Kedua kebaran terjadi di kawasan Cidewata Sadare, Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Majalengka, dengan luas 5 Hektar lebih.
Kebakaran hutan tersebut terjadi pada Senin (17/9/2018) sekitar pukul 17.00 WIB dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 20.15 WIB. Hingga saat ini, kami terus memantau dan penyisiran pasca kebakaran hutan gunung tertinggi se-Jawa Barat tersebut,” kata dia kepada Dejabar.id, Sabtu (22/9/2018).
Pihaknya menambahkan, bahwa jarak titik api dengan jalur pendakian Gunung Ciremai cukup jauh. Sedangkan dua titik api yang membakar hutan tersebut juga bukan berada di puncak Gunung Ciremai, melainkan hanya berada di bawah kaki Gunung Ciremai.
“Sementara untuk jalur pendakian ke Gunung Ciremai untuk jalur dari wilayah Kabupaten Majalengka, berada di jalur wilayah Kecamatan Maja. Sedangkan untuk jalur dari wilayah Kabupaten kuningan, berada di wilayah Palutungan, Kuningan. Sehingga bagi yang akan mendaki ke Gunung Ciremai masih dinyatakan aman dan masih bisa dilalui oleh para pendaki,” ungkapnya, yang juga mengaku ikut memadamkan si jago merah pada saat kebakaran tersebut.
Menyinggung soal penyebab kebakaran di lereng Gunung Ciremai, sambung dia, dugaan sementara ada aktivitas masyarakat yang membuang kuntung rokok atau ada gesekan yang berada di dalam hutan tersebut.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati beraktivitas di kawasan tersebut. Apalagi saat ini, musim kemarau sehingga rawan kebakaran,” himbaunya. (jja)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *