DEJABAR.ID, CIREBON-Kasus demam berdarah atau DBD di Kabupaten Cirebon meningkat secara signifikan di awal 2019. Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mencatat, terdapat sekitar 64 kasus DBD yang ada di Kabupaten Cirebon yang tersebar di beberapa wilayah.
Meskipun begitu, belum ada upaya yang merata untuk pemberantasan DBD di tiap wilayah. Sehingga, menyebabkan beberapa wilayah masih belum tersentuh pemberantasan, seperti foging. Karena itu, beberapa warga meminta berbagai pihak untuk melakukan foging dalam rangka pemberantasan nyamuk DBD.
Menurut Lia Sujana selaku warga RT 4 RW 1 Desa Kebarepan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, dia bersama warga lainnya mengirimkan surat permohonan kepada salah satu partai politik, untuk memberantas nyamuk melalui foging. Karena, di desanya masih belum tersentuh upaya pemberantasan.
“Ada juga 6 bulan terakhir dilakukan foging. Namun itu di desa sebelah, bukan di sini,” jelasnya saat ditemui Dejabar.id di sela kegiatan foging di desanya, Sabtu (16/2/2019).
Sehingga dengan adanya foging ini, lanjutnya, dirinya dan warga sekitar sangat terbantu. Meskipun tidak menghilangkan jentik-jentik nyamuk, setidaknya bisa menghilangkan nyamuk-nyamuk dewasa untuk kembali bertelur.
“Terima kasih karena kami sangat terbantu sekali,” jelasnya.
Sedangkan menurut Ricky Margono selaku caleg Perindo, dirinya mendapat laporan dari banyak warga untuk permintaan foging. Sebab, ada beberapa desa yang terkenal DBD. Untuk itu, dirinya berinisiatif untuk membantu para warga melakukan foging. Selain di Desa Kebarepan, ada tiga desa lagi yang mengirimkan permintaan untuk foging, yakni Desa Marikangen, Desa Purbawinangun, dan Desa Bodesari.
“Karena sekarang musim hujan, jadi membuat nyamuk DBD berkembang biak,” pungkasnya.(Jfr)
Leave a Reply