PANGANDARAN, DEJABAR.ID – Seorang ibu rumah tangga Darsih (60) warga Dusun Bantardawa RT 004/005 Desa Ciparakan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ditemukan oleh putrinya sudah tak bernyawa atau meninggal dunia di kebun yang tidak jauh dari rumahnya pada hari Rabu 09 Februari 2022 siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, satu hari sebelum meninggal, Tepatnya hari Selasa 08 Februari 2022, Darsih dan suaminya bernama Tajo sempat cekcok (ribut,red) karena waktu ada saudaranya yang hajatan memberikan uang didalam amplop dengan menggunakan uang mainan Rp 20 ribu sebanyak dua lembar.
Putri Darsih, Tarwi Winarsih (40) mengatakan, dirinya menemukan ibunya (Darsih) sudah meninggal dunia di kebun yang tidak jauh dari rumahnya.
“Ema (Ibu,red) tinggal bersama dengan suaminya bernama Tajo (52) di rumah yang tidak jauh dengan rumah saya,” kata Tarwi kepada saat ditemui di kediamannya, Minggu 20 Februari 2022.
Sehari sebelum ditemukan meninggal dunia, kata dia, kedua orang tuanya itu sempat ribut lantaran ibunya memberikan uang mainan senilai Rp 40.000 sebanyak dua lembar pecahan Rp 20.000 yang dimasukan kedalam amplop.
“Tak lama uang mainan tersebut dikembalikan lagi melalui tetangganya. Ketika bapak (Tajo) tahu uang mainan tersebut dikembalikan lagi dan disitulah terjadi cekcok dengan ibu (Darsih),” tuturnya.
Pada hari Selasa 08 Februari 2022 sore, Tarwi mengaku masih melihat ibunya masih hidup dan sedang main diteras rumahnya. Namun, besoknya pada Rabu 09 Februari 2022 pagi, dia mulai ada firasat yang tidak enak.
“Biasanya, si ema (Darsih) suka bantu-bantu di tetangga yang sedang hajatan tapi ini anehnya gak ada. Kemudian saya pun berinisiatif pergi ke rumah orangtuanya untuk melihat keadaan ibunya,” aku Tarwi.
Sesampai dirumah ibunya, Tarwi mengatakan, dirinya hanya bertemu dengan bapaknya (Tajo) yang menonton televisi.
“Saya tanya, Ema kemana pak? Tapi, bapak Jawab gak tahu dan langsung pergi. Terus saya bilang, kalau ada masalah diselesaikan dengan baik, kan sudah pada tua,” ucapnya.
Karena mempunyai firasat tidak enak, Tarwi pun langsung mencari ibunya kerumah tetangga hingga disekitar kebun miliknya.
“Setelah beberapa lama saya mencari, tiba-tiba saya dikagetkan dengan sosok ibu yang sudah kaku tak bernyawa di kebun yang tidak jauh dari rumah,” ungkap Tarwi.
Kemudian, dia meminta bantuan warga untuk mengevakuasi jenasah ibunya yang sudah kaku tak bernyawa.
“Jenasah ibu langsung dibawa keruma untuk segera dikebumikan,” jelasnya.
Ibu Ditemukan Tewas, Bapak Menghilang?
Tarwi mengungkapkan, saat dirinya menemukan ibunya sudah tak bernyawa di kebun yang tidak jauh dari rumahnya dalam kondisi pakaian ibunya berantakan terpotong-potong di kebun.
“Namun anehnya, saat ema (Ibu) saya ditemukan meninggal, bapak gak mencari istrinya (Darsih) malahan pergi gak tahu kemana, sampai sekarang juga belum pulang,” sesal Tarwi.
Saat memandikan jenasah ibunya, Tarwi mengaku, dia melihat ada luka genting dibagian leher.
“Kalau melihat dari lukanya seperti bekas jeratan tali tambang,” duganya.
Karena penasaran dengan kematian ibunya dan juga hilangnya sang bapak, Tarwi didampingi suaminya melaporkan kejadian yang menimpa keluarganya itu ke Polsek Kalipucang.
“Meskipun sudah sepekan, saya bersama suami melapor ke pihak kepolisian. Tapi waktu itu memang laporannya, saya kehilangan bapak karena semenjak ibu meninggal dunia, bapak sampai sekarang belum pulang – pulang,” ungkap Tarwi.
Sebelum ke pihak kepolisian, Tarwi juga sudah melaporkannya ke pihak RT, RW, dan Kepala Dusun setempat.
“Namun anehnya, mereka (RT, RW, dan kepala Dusun) gak ada respon sama sekali padahal mereka juga tahu ada kejadian seperti ini,” pungkasnya. (dry)
Leave a Reply