dejabar.id, Cirebon – Inovasi Desa Curug Kecamatan Susukanlebak Kabupaten Cirebon terhadap pengelolaan sampah patut diacungi jempol. Pasalnya, desa ini telah menerapkan sistem tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) secara mobile.
Menurut Kuwu (kepala desa) Curug, Siti Kurniaminati, TPSS Mobile ini ditaruh di beberapa tempat di jalan utama desa. Sehingga, masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk membuang sampah. Selain itu, juga ada petugas-petugas yang mengangkut sampah dari rumah-rumah warga ke TPSS Mobile.
Dalam pengelolaannya, lanjutnya, ada satu lembaga sosial bernama Lembaga Pengelola Sampah Desa Curug yang mengoperasikan 8 TPSS Mobile dan 100 lebih tong sampah (Blong) yang tersebar di beberapa titik.
“Alhamdulillah sudah dua tahun ini sampah yang ada di Desa kami sudah dapat diatasi melalui TPS Mobile,” jelasnya, Senin (26/8/2019).
Kurniaminati mengakui, produksi sampah di desanya mencapai 3,5 ton setiap harinya. Namun, hal tersebut bisa teratasi berkat kesadaran masyarakat akan sampah. Berkat itu, tidak ada sampah yang tercecer di seluruh wilayah desa. Dan juga, dengan menerapkan sistem gotong royong sebagai warisan budaya nenek moyang, maka problem apapun dapat ditemukan solusinya.
“Ini semua karena kearifan lokal tatar Sunda melalui sistem Swadaya (Perelek),” tuturnya.
Kurniaminati berharap, program Bank Sampah yang telah dijalankan oleh pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon dapat terlaksana pada tahun 2020. Sehingga, bisa memberikan nilai ekonomi pada masyarakat melalui sampah yang mereka buang.
“Kami sangat berharap Bank Sampah bisa berjalan pada tahun depan, agar sampah yang dibuang masyarakat dapat dikembalikan dengan nilai ekonomi dan pembangunan infrastruktur,” pungkasnya.(Jfr)