Kisah di Balik Kemegahan Masjid Raya Sumatera Barat


DEJABAR.ID – Sumatera Barat banyak menyimpan segudang keunikan, mulai dari kuliner, sejarah, tradisi, seni budaya dan kehidupan sosial. Salah satunya adalah Kota Padang. Dan ada yang menjadi daya tarik tersendiri saat ini, yaitu sebuah Masjid yang didesain anti Gempa. Sahabat dejabar mungkin penasaran seperti apa sih bentuk bangunan Masjid ini. Yuk langsung kita intip aja!

Bagi sahabat dejabar yang mau berlibur atau juga memiliki rencana beriwisata, kamu bisa memasukan Masjid Raya Sumatera Barat in sebagai daftar destinasi yang bakal kamu kunjungi. Pokoknya wajib tahu nih sahabat dejabar, selain Masjid ini konturksinya sangat khas Padang, Masjid Raya ini sangat artistik.
Masjid Raya Sumatera Barat ini berada di Jalan Khatib Sulaiman, Alai Parak Kopi, Padang Utara, Sumatera Barat. Pasalanya masjid unik ini merupakan majid termegah dan menjadi kebanggan masayrakat Sumatera Barat. Dengan kemegahannya itu, tak jarang para wisatawan pun banyak berdatangan untuk melihat Masjid yang menjadi ikon Kota Padanga ini dan wisatawan banyak mengabadikan kunjungannya tersebut dengan berfoto. Sahabat dejabar bisa liat bangunannya tampak dari depan berikut ini.

Masjid Raya Sumatera Barat ini juga dikenal sebagai Masjid Mahligai Minang. Di atas lahan seluas 40 ribu meter persegi, Masjid Raya ini didirikan dengan luas bangunan mencapai 18 ribu meter persegi. Arsitek dari percanang bangunanan ini yaitu bernama Rizal Muslimin. Salah seorang yang keluar menjadi pememang dari seleksi sayembara arsitektur yang diikuti oleh 323 orang arsitek dari berbagai negara.
Yang paling unik dan berbeda, justru Masjid ini tidak seperti kebanyakan bangunan-bangunan Masjid biasanya. Di atas Masjid Raya Sumatera Barat  ini jika kita perhatikan ia tidak memiliki kubah, justru lebih menonjolkan khas budaya Minangkabau dengan atap yang melengkung dengan desain ala rumah Gadang dengan sisi atapnyanya memiliki sudut lancip.
Bentuk bangunan tanpa kubah ini juga banyak ditafsirkan bahwa bahwa atap masjid tersebut menggambarkan bentuk bentangan kain yang digunakan untuk membungkus batu Hajar Aswad, pada saat empat kabilah suku Quraisy di Mekah tengah bersitegang untuk dalam memutuskan mengenai siapa yang berhak memindahkan batu tersebut ke tempat semula pada saat kabah selesai diperbaiki. Pada saat itu juga Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk meleletakkan batu Hajar Aswad di atas selembar kain agar dari empat kabilah tersebut bisa mengangkatnya bersamaan.
Begitulah sekilas kisah di balik desain banguanan Masjid Raya Sumatera Barat yang megah ini. Selain kental dengan buaya khas padanag memilki makna yang tersirat mengenai spirit Islam. Ttidak hanya itu, ternyata bangunan Masjid ini juga dirancang khusus agar tahan dari guncangan Gempa dengan batas skala hingga 10 skala richter. Selain bisa tahan Gempa Masjid Agung Sumatera Barat ini juga bisa digunakan sebagai shellter untuk bisa menampung masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana gempa. Sekokoh apapun bangunannya yang pasti kita ingin aman dan selamat ya gaes, jangan sampai ada lagi gempa di negeri ini!