Dejabar.id, Sentul – Koperasi Bogoh Bumi Sunda (BBS) ikut berpartisipasi dalam pembukaan jalan Poros Timur Tengah (PTT) atau yang biasa disebut jalan Puncak II.
Berdasarkan surat Pemkab nomor 62.11/1038/Prodalbang mempersilahkan untuk ikut berpartisipasi dalam pemvanguan jalan puncak II.
Projek pendukung jalur puncak dua / di kenal poros timur di dukung banyak kalangan masyarakat. 6 kepala desa sudah menyetujui, khusus nya warga Desa sumur Batu sebagai jalur pintu utama. Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor,23/03/2021.
Adi Nurhimat SE. Menyatakan kami melihat rt dan rw juga warga masyarakat mendukung pembangunan jalur poros puncak dua, pasal nya dampak positif nya, akan meningkatkan perekonomian warga sekitar,
Positifnya. Ada jangka pendek dan jangka panjang. Selajut nya kami akan berkordinasi dengan pemerintah kecamatan Babakan Madang. Tegasnya.
Rizwan divisi humas Koprasi BBS (Bogo bumi sunda) selaku team pelaksana lapangan. Alhamdulilah semua unsur sudah kami lakukan untuk proses berjalan nya proyek.
Baik dukungan dari semua pihak, ijin lintas dan di tanda tangani 6 desa yang akan di lalui.
Keuntungan jalan nya proyek ini bukan hanya meningkatkan ekonomi warga ,tapi ekonomi warga kabupaten Bogor, termasuk pengusaha.
Dan bisa menjadi penghubung antar warga kabupaten Bogor di ujung timur perbatasan untuk membawa hasil usaha tani nya dengan cepat ke pusat kota.
Rizwan Menambahkan dengan terhubungnya jalur puncak II akan mengubungkan kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor, dan meningkat ekonomi UMKM yang ada.Atas ijin Allah saya berharap ini bisa sukses tanpa ada kendalah
Tegasnya.
Sementara itu Burhanudin Sekda Kab.Bogor saat di wawancarai media di lokasi Puncak 2 mengatakan”Saya atas nama masyarakat dan pemerintah Kabupaten bogor sangat mengapresiasi kepada anggota komisi V DPR Rl,mudah-mudahan dengan kedatangan sababiyahnya menjadi barokah dan program ini, tadi seperti saya bicarakan ikan sepat ikan gabus,ikan lele di pepes artinya lebih cepat lebih bagus,bertele-tele di protes oleh rakyat,”ucapnya
karena ini bukan keinginan tapi ini adalah kebutuhan,puncak itu biasanya macet sabtu minggu sekarang setiap hari sudah macet.
Dan yang lainnya bahwa infrastruktur ini bagian dari Nawacita yang di sampaikan presiden jokowi,dan tanahnya ini hampir 99 koma sekian tidak beli, tapi dari hibah baik dari masyarakat, pengembang,maupun dunia usaha.
Ada juga yang 100 meter atau 1000 meter milik masyarakat yang harus di bebaskan,dan itu yang kurang-kurang belum di bebaskan, saya akan berjuang di DPRD Kab.Bogor untuk di anggarkan,”tutupnya.