DEJABAR.ID, SUBANG – Ratu Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Indung Budak Noviyanti Maulani bersama dengam Staf Ahli Kementerian Desa dan Transmigrasi Arief Desa, mengajak seluruh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang ada di 4 Kawasan desa berbasia rempah, untuk menginventarisir lahan tidur, lahan khas desa, untuk di sulap menjadi lahan produktif.
Hal itu dilakukan kata Noviyanti, guna mendukung percepatan perluasan lahan untuk tanaman rempah-remlah, dan optimalisasi lahan di 4 kawasan desa tersebut, yang tujuan akhirnya mewujudkan Subang sebagai poros maritim berbasis rempah, sekaligus menjawab terhadap keberadaan pelabuham laut internasional Patimban.
“Setelah ditetapkannya 4 Kawasan desa berbasis rempah oleh Kemendes benerapa waktu lalu, kami LAK Galuh Pakuan dan Kemendes, memiliki tugas untuk menginventarisir semua lahan tidur dan lahan khas desa agar bisa kita manfaatkan untuk perluasan budidaya rempah di 4 kawasan desa itu,” ujar Noviyanti kepada Wartawan di Subang, Selasa (2/4/2019).
Maka dari itu Galuh Pakuan dan Staf Ahli Kementerian Desa dan Transmigrasi lanjut Noviyanti, pihaknya mengajak kepada Desa-desa lain yang berdekatan dengan 4 Kawasan Desa Berbasis Rempah, untuk menghadirkan Kawasan pedesaan sesuai pasal 72, dan pasal 86 Undang-undang Nomor 6 tahun 2019 tentang Desa.
“Saya harapkan ada peran aktif dari Pengurus BUMDes, yang ada di 4 kawasan desa, termasuk desa yang berbatasan dengan 4 kawasan desa itu, untuk mengoptimalkan lahan tidur, untuk kita tanami rempah,” imbuhnya.
“Pihaknya juga harus mengembangkan industrialisasi untuk skala desa, sehingga di 4 kawasan desa berbasis rempah ini nanti, mampu menghadirkan lapangan kerja baru di desa tersebut.
“Maka kita juga harus segera mempersiapkan, industri berskala desa, guna menciptakan lapangan kerja baru,” terang Noviyanti.
Ia juga menyebutkan, para pengurus BUMDes, melalui forum harus mampu berdialog dengan Balitbangda, atau dengan Dinas Intansi terkait lainnya, sehingga masuk dalam RPJMD Kabupaten Subang.(Ahy)
Leave a Reply