Media Online Bisa Redam Konflik Pemilu 2019


DEJABAR.ID, KARAWANG-Media online dianggap merupakan kunci untuk meredam konflik pada Pemilu 2019 mendatang. Hal tersebut terungkap dalam diskusi bertemakan ‘Peran Media Online Dalam Meredam Konflik Pemilu 2019’ yang diselenggarakan Ikatan Wartawan Online (IWO) di Hotel Swiss Bell In, Karawang, Rabu, (21/11/2018).
Pada kegiatan tersebut, , Hj Sri Rahayu Agustina, Ketua KPU Karawang, Miftah Farid, dan Bendahara IWO Pusat, Dwi Kristianto. Sementara itu Ketua Bawaslu Karawang, Kursin Kurniawan tidak hadir tanpa alasan yang jelas.
Menurut Wakil Ketua DPRD Karawang, Sri Rahayu, yang menjadi pemateri dalam acara tersebut mengatakan, konstelasi politik jelang pemilu 2019 di Karawang berpotensi menjadi konflik.
“Di Karawang ini baru Pilkades serentak dan banyak parpol ikut masuk dalam Pilkades. Sehingga potensi konflik di masyarakat meningkat karena campur tangan parpol didalam Pilkades,” ucap Sri yang juga tengah bertarung sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat ini.
Sri mengatakan, saat ini bercokol 5-6 Caleg ditiap Desa karena sama domisilinya yang bertarung memperebutkan suara. “Perlu diketahui di setiap Desa di Karawang ada 5-6 Caleg bertarung. Ini bibit konflik yang berpotensi memecah belah masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu Ketua KPU Karawang, Miftah Farid, menyebutkan ada 1000 lebih Caleg yang berkompetisi berebut suara dalam Pemilu 2019 nanti. “1000 lebih Caleg bertarung di Karawang, potensi konfliknya tinggi,” ucap Miftah.
Potensi konflik juga sangat mungkin terjadi akibat adanya aturan ambang batas parlemen yang naik dari 3,5 persen menjadi 4 persen. “Pastinya masing-masing parpol mati-matian berjuang agar dapat lolos ambang batas parlemen. Jika tidak lolos, implikasinya parpol tersebut tidak punya kursi di DPR RI sehingga menjatuhkan pamor parpol itu sendiri,” ujarnya.
Pemateri terakhir, Bendahara IWO Pusat, Dwi Kristianto menyoroti tren media sosial dijadikan sumber informasi dalam pemberitaan oleh wartawan. Dwi meminta agar setiap wartawan memvalidasi ulang informasi di medsos ke sumber yang kompeten. “Boleh saja wartawan mengambil sumber dari media sosial, cuma validasi lagi informasi tersebut. Lebih baik agak lambat dalam memberitakan daripada memberitakan sesuatu yang salah atau hoax,” ujar Dwi.
Dwi juga menyarankan kepada setiap wartawan terutama wartawan media online bisa melakukan tracking sebuah kebenaran informasi di media sosial dengan membuka website  www.cekfakta.com untuk menghindari memberitakan hoax di tahun politik.
Dari ketiga pemateri, semuanya sepakat bahwa media online sangat efektif dalam meredam konflik jelang Pemilu 2019 karena masyarakat sudah melek informasi melalui internet via gawai.
Sementara itu Ketua IWO Karawang, Ega Nugraha menjelaskan saat ini terhimpun 24 media online Karawang dan Regional Jawa Barat yang bergabung bersama IWO. 24 media online tersebut menurut Ega, solid dan kompak menjadi mitra dan sosial kontrol pemerintah termasuk ikut serta dalam upaya meredam konflik Pemilu 2019 dengan cara memberitakan sesuatu yang mencerdaskan dan anti hoax. (red)


Choose A Format
Personality quiz
Series of questions that intends to reveal something about the personality
Trivia quiz
Series of questions with right and wrong answers that intends to check knowledge
Poll
Voting to make decisions or determine opinions
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals
List
The Classic Internet Listicles
Countdown
The Classic Internet Countdowns
Open List
Submit your own item and vote up for the best submission
Ranked List
Upvote or downvote to decide the best list item
Meme
Upload your own images to make custom memes
Video
Youtube and Vimeo Embeds
Audio
Soundcloud or Mixcloud Embeds
Image
Photo or GIF
Gif
GIF format