Dejabar.id, Cirebon – Waktu masih menunjukkan pukul 08.00 WIB. Namun, di beberapa sudut sekolah di Sabtu (11/1/2020) pagi itu sudah mulai ramai dengan anak-anak yang mengenakan kostum penuh warna. Panggung besar di lapangan bola basket beserta para kru tampak sibuk menyiapkan acara. Tenda-tenda sudah terpasang sejak semalam.
Di sekitar lapangan, tepatnya area bazar, juga terlihat kesibukan lainnya, yang didominasi oleh anak-anak sekolah berseragam Pramuka. Mereka menjual berbagai makanan dan minuman, maupun kerajinan tangan.
Ketika sudah saatnya untuk mulai, anak-anak yang berkostum warna-warni mulai bersiap-siap untuk pentas. Ada yang berwajah santai, tegang, dan berbagai raut wajah lainnya ketika hendak tampil. Meskipun begitu, penampilan mereka cukup memuaskan dan menghibur para penonton yang datang.
Dari ke semua yang tampil tersebut, hanya ada satu persamaan, yakni mengangkat tema keberagaman seni dan budaya Nusantara. Hal ini bisa terlihat dalam acara pentas kesenian di SMP Negeri 4 Kota Cirebon yang bertajuk “Resital Seni dan Budaya”. Alih-alih menampilkan kesenian modern, para siswa kelas 9 ini justru menampilkan kesenian tradisional.
Kesenian yang ditampilkan pun bukan hanya dari Cirebon. Meskipun ada di antaranya yang menampilkan seni drama teatrikal tentang Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien, namun ada juga yang menampilkan kesenian dari luar Cirebon.
Terdapat 11 kelas dari siswa-siswa kelas 9 SMP Negeri 4 Kota Cirebon yang menampilkan ketrampilan seni di lapangan basket SMP 4 Kota Cirebon. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan rasa cinta dan karakter anak-anak, terhadap kesenian tradisional di Nusantara.
Sebab, jangankan anak-anak, orang dewasa juga masih banyak yang belum mengenal kesenian tradisional di Nusantara, khususnya di Cirebon. Sehingga, kesenian yang ditampilkan ini merupakan sebuah upaya untuk mengenalkan berbagai macam kesenian tradisional.
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Kota Cirebon, Sumiyati mengaku, dengan adanya pentas seni ini, maka karakter anak di bidang seni bisa terlihat. Dan kalau bisa, anak-anak ini akan lebih tertarik dengan seni yang ditampilkan tersebut, sehingga bisa mempelajarinya kelak.
Selain itu, lanjutnya, dengan adanya kegiatan ini, maka anak yang tadinya diam atau tidak mempunyai rasa percaya diri, akan menjadi tumbuh percaya dirinya. Dia akan berani berteman dengan yang lain, berani tampil, serta mendapatkan pengetahuan baru di bidang kesenian.
“Dan bisa saja melalui seni ini, dia kemudian senang dan menjadi pegangan untuk hidup mandirinya,” jelasnya, Sabtu (11/1/2020).
Selain itu, tambahnya, dengan adanya bazar yang mendukung acara pentas kesenian ini, menjadi ajang kreasi para siswa kelas 7 dan 8 SMP Negeri 4 Kota Cirebon, untuk bisa belajar berwirausaha. Karena itulah, kegiatan pentas seni ini mayoritas dilakukan oleh anak-anak siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon sendiri, dan untuk mereka sendiri.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Irawan Wahyono yang menghadiri pentas seni tersebut mengakui, juga dibuat bangga oleh penampilan-penampilan anak-anak siswa kelas 9. Karena, mereka yang notabene masih usia SMP, mau melestarikan seni budaya yang ada di Cirebon, maupun Nusantara.
Harapannya, kegiatan ini jangan sampai cepat merasa puas, akan tetapi harus berani melakukan evaluasi seni dan budaya, yang akan selalu meningkat baik kualitas dan kuantitasnya. Ditambah, anak-anak yang mencintai seni dan budaya Cirebon, menunjukkan bahwa mereka adalah asli orang Cirebon, yang menjunjung tinggi kehormatan budaya yang dimiliki.
“Baka dudu kita siapa maning (Kalau bukan kita siapa lagi)?” selorohnya.(Jfr)