DEJABAR.ID, CIREBON-Laksamana Cheng Hwa atau yang dikenal sebagai Laksamana Cheng Ho, merupakan salah satu tokoh yang berperan besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa Barat, khususnya di Cirebon. Sebelum Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam, Laksamana Cheng Ho lebih dulu menyebarkan agama Islam di Jawa.
Menurut Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran, Nina Herlina Lubis, Laksamana Cheng Ho berlayar ke Nusantara atas perintah Kaisar Yongle dari Tiongkok pada tahun 1405. Dia berlayar dengan armada pasukan yang cukup besar, yakni 73 kapal.
Bahkan, kata Nina, kapal milik armada Laksamana Cheng Ho ini berukuran besar, yakni panjang 120 meter dan lebar 50 meter. Bahkan, kapal ekspedisi milik Columbus bernama Santa Maria, ukurannya hanya sepertiga dari ukuran kapal milik Laksamana Cheng Ho.
Armada yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho ini melakukan ekspedisi ke berbagai daerah, yakni Vietnam, Taiwan, dan Malaka, kemudian ke Nusantara seperti Palembang, dan Jawa.
“Pada tahun 1406, armada Laksamana Cheng Ho tiba di Cirebon, tepatnya di Pelabuhan Muara Jati untuk mengisi perbekalan,” jelasnya saat ditemui awak media di sela kegiatan Seminar Internasional Jejak-Jejak Laksamana Cheng Hwa di Aston Cirebon Hotel, Jalan Brigjen Dharsono, Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin (26/11/2018).
Nina melanjutkan, saat singgah di Muara Jati, masih belum ada Cirebon. Saat itu yang masih berkuasa adalah Keratuan Singhapura. Di situ, armada Laksamana Cheng Ho mengisi perbekalan seperti air bersih untuk bekal perjalanan. Karena armadanya besar, maka butuh waktu yang lama untuk mengisi perbekalan. Untuk itu, mereka singgah dalam waktu yang lama di Muara Jati.
Di tempat inilah, Laksamana Cheng Ho menyebarkan agama Islam, karena dirinya beragama Islam. Selain itu, dia juga berdagang, belajar navigasi, dan membawa misi perdamaian. Bahkan, dia membuat lampu mercusuar di Pelabuhan Muara Jati.
“Tapi sekarang mercusuar tersebut sudah tidak ada,” tuturnya.
Nina menjelaskan, sepanjang hidupnya, Laksamana Cheng Ho sudah melakukan ekspedisi sebanyak tujuh kali. Enam diantaranya adalah ekspedisi ke Nusantara. Dari situ, banyak sekali peninggalan Laksamana Cheng Ho, seperti di wilayah Cirebon yang perlu digali lagi, terutama di wilayah Kecamatan Gunung Jati dan Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon. Karena, Laksamana Cheng Ho berlabuh cukup lama.
“Kalau kita kaji lebih dalam, maka akan ada peninggalan Laksamana Cheng Ho di Cirebon ini,” pungkasnya.(Jfr)