dejabar.id – Hari ini, Senin (23/09/2019) tagar Gejayan Memanggil atau #GejayanMemanggil menjadi trending topic di media sosial.
Rupanya, telah digelar aksi mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya di seputaran Yogyakarta pada hari ini. Namun, aksi turun ke jalan hari ini bukan satu-satunya aksi yang pernah terjadi di Gejayan. Pada 1998 silam, telah terjadi aksi demonstrasi massa di Gejayan yang dikenal dengan Peristiwa Gejayan.
Peristiwa Gejayan dikenal juga dengan sebutan Tragedi Yogyakarta, adalah peristiwa bentrokan berdarah pada Jumat 8 Mei 1998 di daerah Gejayan, Yogyakarta, dalam demonstrasi menuntut reformasi dan turunnya Presiden Soeharto. Bentrokan ini berlangsung hingga malam hari. Kekerasan aparat menyebabkan ratusan korban luka, dan satu orang, Moses Gatutkaca, meninggal dunia.
Jalan Gejayan biasanya menjadi jalan yang sering dilewati oleh mahasiswa dari UGM, UNY, dan Universitas Sanata Dharma. Namun semenjak 20 Mei 2007, Jalan Gejayan ini diubah menjadi Jalan Affandi.
Penamaan kembali Jalan Gejayan dengan Jalan Affandi merupakan keputusan dari pemerintah. Affandi merupakan seorang tokoh seniman sekaligus politikus tersohor di Partai Komunis Indonesia.
Dia menjadi anggota fraksi PKI, tapi tidak kemudian menjadi seorang propagandis murni partai karena memang sebelum menjadi anggota Parlemen dan bergabung dengan Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat), Affandi sudah punya nama besar berkat karya seni yang ia hasilkan.
PKI saat itu digadang-gadang menjadi momok bagi stabilitas negara, namun sosok Affandi mampu menjadi pertemuan dari dua arus tersebut.
Berkat jasa-jasanya maka pemerintah menggunakan nama Affandi sebagai nama jalan di Jalan Gejayan.
Sumber: tribunnews